Nasib 75 Pegawai KPK
1.271 Pegawai KPK Tetap Dilantik Jadi ASN, Mereka yang Tak Lolos TWK akan Tempuh Jalur Dialog
Giri mengatakan, surat yang sama juga dikirimkan oleh 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK. Namun, surat tersebut juga tidak mendapatkan balasan...
Kini, pihaknya masih menunggu waktu yang tepat untuk berdialog dengan para pimpinan KPK guna membahas nasib 75 pegawai yang sedang dibebastugaskan ini.
Pasalnya, dialog yang sempat dijadwalkan pada Senin (31/5/2021) kemarin tertunda, karena syarat yang diminta para pegawai tidak terpenuhi.
"Kita menunggu waktu yang tepat, karena kemarin dijadwalkan hari Senin (31/5/2021)."
"(Tetapi) dialog kemarin kita tidak mau menerima, karena pimpinan tidak mau menunda pelantikan," ungkap Giri.
Kata Firli Bahuri Terkait 75 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK
Sebelumnya diberitakan Tribunnews, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memastikan masih memperjuangkan nasib 75 pegawai yang tak lolos asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
"Saya ingin sampaikan, kemarin saya jelaskan kepada seluruh pegawai yang hadir di pertemuan kita, pimpinan KPK, untuk memperjuangkan kawan-kawan kita."
"Saya tidak ingin mengulang hari ini, saya juga dari kemarin apa yang harus dikerjakan, perwakilan juga menilai," kata Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021).
Firli Bahuri diketahui resmi melantik 1.271 pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gedung Juang KPK hari ini, Selasa (1/6/2021).
Adapun 75 lainnya dinyatakan tidak lolos TWK, 51 orang di antaranya diputuskan tak lagi bisa bekerja di KPK.
Sementara 24 sisanya bisa kembali bertugas dengan syarat dibina terlebih dulu.
"Hari ini kita selesaikan 1.271, bagaimana yang 75, tentu menjadi PR kami bersama," kata Firli.
Firli juga menanggapi soal 700 pegawainya yang sempat minta penundaan pelantikan menjadi ASN.
Tetapi, ia tetap tegas akan melaksanakan pelantikan itu dengan alasan proses yang sangat panjang.
"Yang kedua adalah kalau ada kemarin yang mendengar ada 700 orang yang memenuhi syarat dilantik meminta penundaan, kemarin sudah bertemu dengan perwakilan."