Gerindra Bakal Usung Prabowo jadi Capres 2024, Siapa Cawapresnya?

Partai Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Prabowo Subianto tiba sebelum acara pelantikan presiden dan wakil presiden di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). 

SERAMBINEWS.COM - Partai Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman.

Pihaknya sepakat untuk kembali mengusung Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai capres.

 
"Kami bertekad untuk mencalonkan kembali Pak Prabowo sebagai calon presiden pada tahun 2024," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (1/6/2021).

Namun, ternyata Prabowo Subianto belum memberi persetujuan.

Sehingga, Partai Gerindra berencana untuk menanyakan kesediaan Prabowo Subianto.

"Adapun kesanggupan, kesediaan dari Pak Prabowo akan kami tanyakan kepada beliau sepanjang waktu ini sampai tahun 2024," katanya.

Ia kemudian menyinggung soal kesediaan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.

"Kalau mengacu pada 2019, Pak Prabowo pada akhirnya setelah rekan-rekan menyampaikan keinginan tersebut, pada akhirnya mau menerima setelah menilai situasi dan kondisi politik terakhir," ungkap dia.

Habiburokhman mengatakan, Partai Gerindra belum menentukan calon wakil presiden.

Pihak partai kini fokus untuk mengantarkan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.

"Soal siapa calon wakil presidennya, kami belum membahas," ujarnya.

"Saat ini kami lebih konsentrasi memastikan Partai Gerindra ini berpolitik mampu mengantarkan Pak Prabowo sebagai capres yang kompetitif pada 2024 dan akhirnya terpilih."

"Jadi kami melakukan pembangunan partai, perapian organisasi dari tingkat paling bawah sampai dengan tingkat paling atas," beber Habiburokhman.

Pengamat Prediksi Koalisi Gerindra di Pilpres 2024

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, memperkirakan partai yang kemungkinan bisa berduet di Pilpres 2024.

Menurut Pangi, koalisi PDIP-Gerindra-PKB bisa mengusung pasangan capres Prabowo Subianto dan Puan Maharani.

Sementara itu, soal pembentukan koalisi, Pangi menyebut ada dua gaya pendekatan.

"Pertama pendekatan match all party, koalisi berbasiskan personalistik, pragmatis dan populisme," ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu (30/5/2021).

Pendekatan kedua ialah catch all party, koalisi platform berbasiskan ideologi.

"Saya perhatikan koalisi kita selama ini lebih kuat DNA berbasiskan kekuasaan pragmatis ketimbang ideologis, selain memang makin cair sekat ideologis lintas parpol."

"Artinya, koalisi bukan berbasiskan ideologi, lebih menonjol basis pragmatisme politik," ungkap Pangi.

Baca juga: Prabowo Bakal Hadapi Anies Baswedan Jika PDIP dan Gerindra Berkoalisi di Pilpres

Baca juga: Muncul Wacana Koalisi PDIP-Gerindra Duetkan Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Ini Kata PKB dan Pengamat

Peluang Gerindra Koalisi PDIP

Sekretaris jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berbicara peluang partainya berkoalisi dengan PDIP di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Disebutkan Muzani, kemungkinan Gerindra dan PDIP bekerja sama di Pilpres 2024 karena Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo yang baik dengan Ibu Mega. Saya kira saudara-saudara semua sudah tahu sejak beliau belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik," kata Muzani, Kamis (27/5/2021).

 
Muzani mengungkap, para kader Gerindra menginginkan Prabowo maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Hal itu didasarkan elektabilitas Prabowo yang unggul dalam beberapa hasil lembaga survei.

"Hampir semua survei menyebut Pak Prabowo adalah calon presiden yang paling populer, calon presiden yang elektabilitasnya bagus paling tinggi," ujarnya.

Atas dasar itu, Muzani berharap Prabowo segera memberi jawaban kepada kader Gerindra terkait pencapresan. Menurut dia, kepastian dari Prabowo penting agar bisa segera memulai proses pencalonan.

"Kami berharap Pak Prabowo bisa memberi jawaban kepada kita semua seperti yang kita harapkan, sehingga kita bisa mempersiapkan untuk proses pemenangan beliau," pungkasnya.

Beberapa lembaga survei masih menempatkan mana Prabowo sebagai calon presiden. Minggu (23/5/2021) lalu, Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja mengungkap hasil survei terkait calon presiden (capres) 2024.

Hasilnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempati urutan pertama dalam popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.

Muslimin menyebut elektabilitas Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan mencapai 20,9 persen.

"Seandainya dilakukan pemilihan presiden hari ini, siapa yang akan dipilih untuk menjadi presiden. Jadi, dari 22 nama yang kami uji, penilaian tertinggi itu ada di nama Pak Prabowo."

"Ada 20,9 persen yang mengatakan akan memilih Pak Prabowo jika pemilihan presiden digelar masa survei digelar 20-29 April 2021," ujar Muslimin.

Isu yang didengungkan Gerindra terkait kemungkinan Prabowo diusung oleh PDI Perjuangan, berembus pasca beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tak diundang saat Puan Maharani mengumpulkan seluruh pengurus partai di Semarang.

Kemarin, Ganjar Pranowo menanggapi datar terkait polemiknya dengan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto dan Puan Maharani yang terjadi baru-baru ini.

Dikutip dari tayangan Kompas TV kemarin, Ganjar mengatakan dirinya lebih memilih fokus untuk bekerja dalam mengurus kasus Covid-19 di Jawa Tengah. Sementara, polemik antara dirinya dengan Partai PDI-Perjuangan akan dipasrahkan kepada Ketua Umum, Megawati.

"Kalau terkait itu tugas saya hanya satu bekerja saja, saya harus melaksanakan tugas saya dengan baik. Dan untuk urusan yang seperti itu, itu urusan Ketua Umum (Megawati)," jawab Ganjar.

Perihal ditanya soal undangan pembahasan dengan DPD PDIP, Ganjar juga mengatakan hingga saat ini belum ada undangan apapun dari pihak mereka.

Menurut Ganjar, dirinya akan berkonsentrasi mengurus Covid-19 di daerah Jawa Tengah."Nggak, belum ada, saya konsentrasi urus Covid-19," ujar Ganjar.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro Semarang, Teguh Yuwono, menilai PDI Perjuangan (PDIP) tengah menguji Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Ia menilai, polemik internal PDIP saat ini kemungkinan menjadi cara PDIP melihat penerimaan Puan Maharani di kalangan publik sebagai figur calon pemimpin.

Menurutnya, Puan Maharani sebagai putri dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kini sudah matang dalam berpolitik.

"Sekarang putra-putri Bu Mega sudah matang dalam berpolitik. Putri-putri beliau sekarang sudah matang, jaringannya kuat. Pertanyaannya, apakah calon presiden diberikan pada keluarga Megawati atau di luar?" lanjut dia. (tribun network/mam/kompas.tv)

Baca juga: Gubernur Perpanjang PPKM Mikro, Kapolda Gelar Rakor dengan Satgas Covid-19 Aceh

Baca juga: Amanda Manopo Mengaku Bosan, Cukup Cintaku yang Kandas, Alur Ikatan Cinta Jangan

Baca juga: Begini Pengakuan Maia Estianti soal Suaminya: Irwan Mussry Itu Mualaf

 Tribunnews.com dengan judul Gerindra Sepakat Usung Prabowo jadi Capres 2024, Belum Bahas Siapa Cawapresnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved