Berita Banda Aceh

Heboh Jembatan Rusak Setelah 3 Bulan Diresmikan, Dewan Kota Tinjau Kawasan Ulee Lheue Park

Jembatan kayu di kawasan pusat kuliner Ulee Lheue Park sempat menghebohkan publik. Pasalnya jembatan itu sudah rusak

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Humas DPRK Banda Aceh
Anggota DPRK Banda Aceh saat meninjau bangunan taman bermain dan pusat kuliner Ulee Lheue Park, Rabu (2/6/2021). 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Jembatan kayu di kawasan pusat kuliner Ulee Lheue Park sempat menghebohkan publik. Pasalnya jembatan itu sudah rusak, padahal baru tiga bulan diresmikan.

Tampak lantai jembatan yang terbuat dari kayu sudah ambruk, sehingga tidak bisa dilintasi.

Padahal selama ini jembatan itu menjadi tempat selfie nan instragramable di pantai wisata tersebut.

Menanggapi persoalan itu, Anggota DPRK Banda Aceh, Rabu (2/6/2021) meninjau bangunan taman bermain dan pusat kuliner Ulee Lheue Park.

Hal ini sebagai respons cepat anggota dewan menindaklanjuti terkait adanya laporan kerusakan lantai jembatan masuk ke taman tersebut. 

Hadir dalam kunjungan itu, Seketaris Komisi III DPRK Banda Aceh, Irwansyah, Anggota Komisi III Royes Ruslan, dan Wakil Ketua Komisi II, Devi Yunita, yang turut didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar dan Seketaris Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Cut Ahmad Putra, Rabu (02/06/2021).

Baca juga: Jeruk dan Emas Perhiasan Penyumbang Inflasi di Aceh

Pada kesempatan itu, Sekretaris Komisi III Irwansyah mengatakan, usai mendapatkan laporan warga terkait kerusakan fasilitas tersebut pihaknya lansung berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera memperbaikinya dan melanjutkannya dengan meninjau langsung ke lokasi.

“Kami selalu menyampaikan agar publik terlibat dalam pembangunan dan merawat Kota Banda Aceh salah satunya dengan memberikan laporan- laporan lewat media social dan sarana media lainnya.

Hari ini kami menindaklanjuti laporan itu dan mengajak dinas terkait untuk melihat langsung lokasi. Setelah kita pastikan memang ada kerusakan di jalur jalan kaki di Ulee Lheue Park ini,” kata Irwansyah.

Menurut Irwansyah, belajar dari kerusakan jembatan ini ke depan perlu ditingkatkan penjagaan terhadap aset yang telah ada.

Penjagaan aset merupakan hal yang penting agar tidak dilakukan penyalahgunaan fungsi.

Sebenarnya, kata Irwansyah, fungsi jembatan ini hanya untuk para pejalan kaki dan fungsi estetis, tetapi mungkin selama ini juga digunakan oleh pengendara.

Sehingga menyebabkan kerusakan lebih cepat dari usia bangunan. 

Baca juga: Natalius Pigai Sebut Hanya Prabowo dan Airlangga yang Pantas Nyapres di 2024

“Sudah kami pastikan tadi, semua sudah sesuai spek pekerjaan, hanya saja mungkin ke depan perlu kita kritisi disain perencanaan terutama dalam hal pemilihan material.

Untuk kondisi terbuka mungkin material conwood kurang fektif, ganti saja dengan papan tebal dan dalam pekerjaan perbaikan ini.

Kita sarankan ada penambahan rangka pada konstruksinya dan diganti alas lantainya dari conwood dengan papan, serta dipasang beton modis pencegah masuknya kenderaan ke jalur tersebut,” ujar Irwansyah.

Pihaknya mendorong dinas terkait agar terus memperbaiki supaya destinasi wisata Banda Aceh tidak rusak.

Ia juga mengajak semua pihak agar bersama menjaga apa yang telah dibangun wali kota selama ini.

“Kami dari DPRK juga mengapresiasi atas niat dan iktikad baik dari dinas teknis yang melakukan pekerjaan ini, dan langsung ada pekerjaan untuk memperbaiki jalur ini dari kerusakan yang telah terjadi,” tutur politisi PKS itu.

Hal serupa juga disampaikan anggota Komisi III Royes Ruslan, setelah dilakukan penelusuran oleh pihaknya ternyata bangunan tersebut sudah dilakukan dari tahun 2019.

Baca juga: Ini Pelaku Rudapaksa Gadis Sampai Berdarah, Ayah Dengar Suara Rintihan dan Warga Temukan Obat Kuat

Hanya saja peresmian baru dilakukan beberapa waktu lalu, artinya memang bukan kerusakan yang terjadi sebelum waktunya.

“Saya pikir memang ini sudah dalam proses masa kondisinya menurun,” kata Royes Ruslan.

Royes Ruslan juga mengapresiasi Dinas PUPR yang hari ini langsung memperbaiki kerusakan tersebut, ia berharap kedepan dilakukan perawatan.

“Mudah-mudahan ke depan dilakukan perawatan dan dijaga supaya taman ini tetap bagus, kualitasnya tetap terjaga dan masyarakat perlu diedukasi kalau itu bukan untuk kendaraan roda dua, jangan sampai disalahgunakan,” ujar Royes Ruslan.

Sementara Sekretaris Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Cut Ahmad Putra mengatakan, pekerjaan penataan tempat wisata Ulee Lheue ini dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama pada tahun 2019 yang meliputii pekerjaan play ground, kemudian bangunan induk, dan jembatan.

Baca juga: Haji Uma: Penyegelan Tempat Usaha Mematikan Perekonomian Rakyat, Seharusnya Diawali Teguran Tertulis

Putra menjelaskan jembatan ini dalam DED yang disiapkan oleh perencanaan itu mengunakan material conwood.

Menurutnya dari material ini sudah bisa dipastikan jembatan itu hanya peruntukannya untuk penjalan kaki. 

Umur jembatan ini relatif pendek, mungkin selama ini karena faktor pemanfaatnya tidak sesuai dengan fungsinya. Namun demikian pihaknya akan terus melakukan perbaikan dari kerusakan yang terjadi.

“Kami berharap di sini adanya peran serta kita semua baik itu dari masyarakat juga harus menjaga dan memberikan informasi kepada kami jika ada yang rusak agar dinas PUPR secara sigap kami melakukan perbaikan,” tutur Putra. (*)

Baca juga: Sidak SPBU, Miris Ada Upah Pekerja Rp 600 Ribu - Rp 900 Ribu Per Bulan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved