Matahari Buatan China Catat Rekor Baru, Mampu Pertahankan Level 120 Juta Derajat Celcius

Media China mengabarkan para peneliti yang bekerja pada proyek fusi nuklir berhasil menahan plasma 120 juta derajat Celcius selama kurang lebih 100 d

Editor: Amirullah
NATIONAL RESEARCH COUNCIL OF SCIENCE AND TECHNOLOGY/PHYS via Kompas.com
Perangkat fusi superkonduktor atau matahari buatan KSTAR, yang dikembangkan para peneliti Korea Selatan dan Amerika Serikat. Operasi matahari buatan ini pecahkan rekor dunia baru dengan durasi operasi plasma 20 detik dengan suhu lebih dari 100 juta derajat Celcius. 

SERAMBINEWS.COM - Matahari buatan China catat rekor baru pertahankan level 120 juta derajat celcius.

Media China mengabarkan para peneliti yang bekerja pada proyek fusi nuklir berhasil menahan plasma 120 juta derajat Celcius selama kurang lebih 100 detik.

Sebelumnya, matahari buatan tersebut diketahui berhasil mempertahankan plasma pada 160 juta derajat Celcius selama 20 detik.

Kini, meski tidak terlalu lama secara absolut, torehan itu termasuk rekor dalam upaya pencarian fusi nuklir.

“Langkah selanjutnya adalah mempertahankan suhu ini selama seminggu,” ungkap seorang profesor fisika dari Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen, dikutip dari RT News pada Selasa (1/6/2021).

Reaktor fusi nuklir China pertama kali dipublikasikan pada 2019.

Kala itu, Beijing mengatakan teknologi itu akan segera mulai beroperasi.

Baca juga: Polri Tarik 3 Anggota Berpangkat Kompol yang Selama Ini Bertugas di KPK, Ada Apa?

Reaktor HL-2M Tokamak, pertama kali dinyalakan akhir tahun lalu dengan capaian pertamanya mempertahankan suhu 100 juta derajat Celcius selama 100 detik.

Fusi nuklir dianggap sebagai “batu filsuf” zaman modern dan sangat menjanjikan untuk pembangkitan energi.

Namun, proses fusi itu sendiri menghabiskan lebih banyak energi daripada yang dilepaskan, kebalikan dari tujuannya.

Belum lama ini, Rusia juga melaporkan berita fusi nuklir.

Media pemerintah mengatakan tokamak T-15MD telah dinyalakan untuk pertama kalinya.

Jika fusi nuklir tercapai, maka keuntungan yang didapatkan akan sangat besar.

Yakni memunculkan energi ultra-powerful yang murah untuk diproduksi, bebas emisi, dan hampir tak terbatas.

Fusi nuklir tersebut juga tidak meninggalkan limbah radioaktif, sehingga membuatnya sedekat mungkin dengan sumber energi yang sempurna.

Baca juga: Tiga Emak-emak Keroyok Seorang Wanita, Jari Tangan Korban Putus Digigit, Pelaku Ditangkap Polisi

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved