Kajian Islam

Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek, Khatib: Kerjakan Kemungkaran Maka Balasannya Kejahatan

Ibadah shalat Jumat yang dilaksanakan di Masjid Haji Keuchik Leumiek mendatangkan khatib bernama Tgk Achmad Syukran Lc. Jumat (4/6/2021)

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Ibadah shalat Jumat yang dilaksanakan di Masjid Haji Keuchik Leumiek mendatangkan khatib bernama Tgk Achmad Syukran Lc, Jumat (4/6/2021) 

Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ibadah shalat Jumat yang dilaksanakan di Masjid Haji Keuchik Leumiek mendatangkan khatib bernama Tgk Achmad Syukran Lc, Jumat (4/6/2021)

Dari atas mimbar, khatib mengulas mengenai pengaruh Imam Al-Ghazali terhadap dunia, meskipun jasadnya telah lama tiada, namun nama Imam Al-Ghazali masih tetap harum meskipun telah ratusan tahun beliau wafat.

Harumnya nama ulama ini karena meninggalkan banyak manfaat bagi orang yang masih hidup, terutama ilmu-ilmu bermanfaat.

"Imam Ghazali dikenal dengan karya yang ditinggalkan, meskipun telah 1000 tahun meninggal, namun nama beliau masih sering terdengar," ucap khatib dari mimbar.

Pada kesempatan itu pula, khatib mengatakan sama halnya dengan pendiri Masjid Haji Keuchik Leumiek, meskipun beliau telah berpulang ke Rahmatullah, namun nama beliau ( Alm H Harun) masih sering terdengar dan masih sering disebut dengan kebanggaan oleh masyarakat.

"Sama seperti yang mendirikan masjid ini (Masjid HKL), meski sudah tiada, namun nama masih harum diantara orang yang masih hidup," sebut khatib Tgk Achmad.

Baca juga: Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek, Khatib: Jika Ingat Allah, Maka Allah akan Ingat Kita

Beri manfaat kepada orang lain

Pada kesempatan tersebut, khatib mengatakan jika ingin memberikan manfaat kepada orang lain, tidak mesti menjadi orang hebat terlebih dahulu.

Manfaat bisa diberikan kepada siapa saja dan kapan saja, tidak memandang dari orang hebat atau tidak, karena semua kembali kepada niat berbuat kebaikan.

"Jika ingin memberi manfaat, tidak penting kedudukan kita, yang penting niat baik dan bersegera memberi manfaat kepada orang lain dan menjadikan gaya hidup memberi manfaat kepada orang lain," ucap khatib mengajak Muslim agar menjadi manusia yang bermanfaat.

Baca juga: Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek, Tgk Yasir: Bagaimana Jika Aceh Seperti Palestina?

Nasehat Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali ketika ditanyakan oleh muridnya mengenai cara menggapai kebahagiaan di dunia, memberikan tiga pandangan.

Pertanyaan pertama mengenai apa yang paling dekat dengan diri manusia?

Jawaban Imam Al-Ghazali adalah yang paling dekat dengan manusia kematian, kedatangannya tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dipastikan.

Ia bisa datang kapan saja dan dimana saja.

Pertanyaan kedua berkaitan apa yang paling jauh dari manusia?

Imam Al-Ghazali menjawab yang paling jauh dari manusia adalah masa lalu.

Masa lalu tidak akan pernah bisa diulangi, ia telah jauh tertinggal, meskipun kenangan berkaitan masa lalu terjadi kemarin atau beberapa jam sebelumnya.

Baca juga: VIDEO Panen Kurma Muda di Masjid Haji Keuchik Leumiek Banda Aceh, Berbagi ke Jamaah Tarawih

Terakhir nasehat Imam Al-Ghazali adalah amanah.

Amanah adalah sesuatu yang paling berat untuk dipikul, karena pada amanah ada tanggung jawab dan ada kewajiban.

Sehingga, ulama-ulama zaman dahulu, memandang amanah sebagai sebuah pertanggungjawaban dan kerugian.

"Imam Ghazali menjelaskan kesenangan hidup dunia dan akhirat, yang paling dekat dengan kita adalah kematian, karena mati datang secara tiba-tiba. Paling jauh dari kehidupan, adalah hari-hari yang telah berlalu. Masa lalu tidak bisa diulang.

Jika sedang melakukan sesuatu, maka lakukan dgn terbaik, karena tidak tahu kedepannya bisa melakukan lagi atau tidak," ucap khatib.

"Yang paling berat adalah amanah, maka Abu Bakar RA memandang amanah adalah sebuah pertangungjawaban, bukan keuntungan namun adalah kerugian. Amanah bukan hanya berkaitan dengan jabatan, namun setiap manusia diberikan amanah dalam hidupnya baik seperti amanah anak kepada orang tua, kekayaan bagi orang kaya dan sebagainya, semua akan dimintai pertanggungjawaban," kata khatib.

Sebelum menutup khutbah, khatib mengajak Muslim, agar menjadi bermanfaat bagi orang lain.

Sebab, jika melakukan kebaikan, maka yang diterima kebaikan pula, jika melakukan kejahatan maka yang diterima kejahatan pula.

Apabila berbuat baik dan bermanfaat, semua kembali kepada kita, begitu pula kejahatan, maka kejahatan juga akan kembali kepada kita," tutup khatib. (*)

TERKAIT

Baca juga: BERITA POPULER - Rutin ke RS karena Doyan Mie Instan, Janda Prostitusi hingga Nasib Timor Leste

Baca juga: BERITA POPULER - CPNS Polda Aceh, Kisah Kombatan GAM Hilang, Suami Gerebek Istri Lagi Selingkuh

Baca juga: BERITA POPULER - Kisah Eks GAM saat DOM, Wanita Penghina Palestina Babi hingga Mengenang Pak Syam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved