Jurnalisme Warga
Bosan pada Sarah, Pergilah ke Humaira
Di kabupaten tetangga Kota Banda Aceh ini terdapat cukup banyak lokasi wisata pemandian yang sering dikunjungi warga

OLEH AMRULLAH BUSTAMAM, warga Gampong Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya dan Dosen Hukum Pidana Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, melaporkan dari Aceh Besar
SARAH dan Humaira dalam reportase ini bukanlah nama orang, apalagi Brayeun yang merupakan tetangga dekat Sarah.
Nama-nama unik ini justru merupakan nama objek wisata favorit warga yang berlokasi di Aceh Besar.
Di kabupaten tetangga Kota Banda Aceh ini terdapat cukup banyak lokasi wisata pemandian yang sering dikunjungi warga.
Walaupun di masa pandemi Covid-19 saat ini, tetap saja banyak warga bersama keluarga yang berlibur ke tempat-tempat pemandian di seputaran Aceh Besar.
Pastilah pengelola di setiap lokasi pemandian ini menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat sesuai anjuran Pemerintah Aceh agar masyarakat terhindar dari Covid-19 yang kian meningkat kasusnya pascamudik Lebaran yang lalu.
Bagi Anda yang bosan dengan wisata laut atau lainnya, ada beberapa alternatif lokasi pemandian di sungai dalam wilayah Aceh Besar.
Pertama, Brayeun.
Ini merupakan abang kandung dari Sarah, he he maksud saya Brayeun dan Sarah masih ada hubungan keluarga, yakni dari nasab alur sungai yang sama: alur Sungai Leupung yang hanya beda jarak 200 meteran saja antara keduanya.
Brayeun terletak di Kecamatan Leupung, Aceh Besar, lebih kurang 20 km dari pusat Kota Banda Aceh (2,5 km dari Kantor Polsek Leupung).
Sebelum sampai ke tempat wisata Brayeun, kita dapat menikmati indahnya pemandangan laut Lhoknga dan gunung yang memukau di kiri dan kanan sepanjang jalan yang kita lalui. (https://acehprov.go.id/berita/kategori/jelajah/obyek-wisata-brayeun)
Untuk tiba di Brayeun tidaklah sulit.
Dari segi akses jalan sudah sangat memadai dan sangat bagus.
Setiba di persimpangan wisata Brayeun, pengunjung langsung diarahkan oleh papan pemberitahuan dan selanjutnya lorong beraspal membuat Anda makin nyaman ke tempat ini.

Tersedia pula areal parkir yang luas.
Tukang parkirnya juga ramah-ramah.
Sesampai di lokasi, Anda bebas memilih area yang hendak ditempati.
Untuk anak-anak tersedia perahu bebek, sekoci ukuran besar dan kecil, juga ban untuk berkeliling sungai.
Namun, Anda harus menyewanya dengan harga yang murah.
Eiiit, Anda pasti penasaran dengan Sarah kan?
Sarah berasal dari bahasa Aceh yang berarti sejenis telaga sungai yang tenang di hulu.
Sarah bermuara ke laut Lhoknga, Aceh Besar.
Terletak di Gampong Lamsenia, Kecamatan Leupung, sekitar 25 km dari Kota Banda Aceh. (https://kumparan.com/acehkini/pesona-krueng-sarah).
Untuk sampai ke Sarah, hanya lewat sedikit ke arah barat dari persimpangan menuju Brayeun, lebih kurang 100 meter.
Sama seperti persimpangan menuju Brayeun, Anda akan menemukan papan informasi di sebelah kiri jalan jika Anda berangkat dari arah Kota Banda Aceh dan sebaliknya jika Anda dari arah Aceh Jaya.
Berdasarkan pengalaman saya, di lokasi pemandian Sarah ini masih sedikit sentuhan pemerintah dalam mengoptimalkan fungsinya sebagai tempat wisata.
Artinya, Sarah masih alami, tapi untuk lokasinya masuk kategori panas.
Fasilitas lokasi pemandian ini masih sangat terbatas, bahkan di beberapa sudut lokasi area masih terkesan kotor dengan banyaknya sampah walau retribusi kebersihan tetap dikutip dan tergolong mahal, yaitu Rp10.000.

Namun demikian, bagi para keluarga yang hendak berwisata di kolam sungai tempat ini cukup direkomendasikan, terutama bagi pengunjung yang membawa balita.
Soalnya, di sini terdapat kolam-kolam kecil yang dangkal, pastinya nyaman bagi anak kecil dan batita.
Nah, bagi Anda yang pernah dikecewakan Sarah, seperti yang pernah saya rasakan beserta keluarga dan rekan sekantor yang pernah berkunjung ke objek pemandian ini, tidak perlu khawatir.
Toh masih ada Humaira di Lhoong, Aceh Besar yang menanti dengan keasrian dan kesejukan tempatnya beserta air kolam batunya yang dingin sekali.
Loaksi pemandian Humaira ini merupakan nama lain dari Pemandian Nilop.
Letaknya di Gampong Pudeng, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, atau lebih kurang 300 meter arah barat dari persimpangan Gampong Lamsujen.
Untuk sampai ke lokasi pemandian ini, Anda dapat menempuh jalan nasional Banda Aceh-Calang yang sepanjang perjalanan ruas jalan aspalnya termasuk dalam kategori sangat bagus.
Bagi Anda yang baru pertama kali ke Lhoong dari jalur Banda Aceh, maka Anda akan dibuat sangat takjub oleh keindahan alam Aceh Besar di sepanjang perjalanan.
Eh, hampir lupa, apabila Anda sudah melewati Gampong Lamsujen yang ditandai dengan adanya pintu gerbang di kiri jalan arah ke Calang, Anda akan diarahkan oleh sebuah papan nama di pinggir jalan pas di seberang jembatan kecil dengan tulisan Pemandian Humaira.
Sesampai di sini segeralah belokkan kendaraan ke arah lorong kecil yang agak rusak dan berbatu tajam di kiri jalan nasional, tapi tetaplah hati-hati dan pelan saja.
Pastikan kendaraan Anda bannya bagus agar tidak kempes karena jalan yang jelek nan becek saat musim penghujan.
Tapi setiba di lokasi pemandian Humaira, Anda jangan risau kawan, karena di sana masyarakat yang bekerja menjaga lokasi pemandian sudah menunggu dengan senyuman yang ramah dan siap mengarahkan Anda ke lokasi yang diinginkan.
Parkirnya juga tertib.
Selanjutnya, Anda dapat memilih lokasi kesukaan bersama keluarga atau pasangan tercinta.
Lokasi pemandian utamanya memang terdiri atas batu batu gajah yang telah tersusun rapi dan kolam air sungai yang begitu dingin.
Semua tersedia gratis bagi pengunjung.
Di sini terdapat tiga kolam besar yang dapat digunakan bersamaan tanpa batasan, tapi pengunjung juga diharap menjaga etika saat mandi karena kita merupakan orang yang beradab toh.
Di lokasi pemandian ini fasilitas seperti kamar ganti dan kios-kios kecil, rangkang, bahkan jambo untuk shalat juga tersedia.
Namun, ada sedikit info bagi para traveler bahwa terhitung Sabtu (29/5/2021) lokasi wisata di tiga kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar ditutup sementara bagi para pengunjung dan masyarakat umum.
Penutupan sementara sejumlah lokasi di tiga kecamatan masing-masing Lhoknga, Leupung, dan Kecamatan Lhoong tersebut, seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh, tak terkecuali di Kabupaten Aceh Besar.
Sedangkan dasar penutupan sementara lokasi wisata di tiga itu merujuk pada Peraturan Gubernur Aceh Nomor 51 Tahun 2020 tentang Peningkatan Penanganan Covid-19, Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan di Aceh. (https://aceh.tribunnews.com/2021/05/29/mulai-hari).
Akhirnya, semoga kasus positif Covid-19 di masa pandemi ini segera menurun dan kita dapat berkunjung ke Humaira lagi.