Berita Aceh Barat

Angkat Isu Stunting, UTU Menang Kompetisi Kampus Merdeka Kemendikbudristek Berhadiah Miliaran Rupiah

Prestasi membanggakan kembali diraih Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat ditingkat nasional

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Foto/Humas UTU
Rektor UTU Prof Dr Jasman J Ma'ruf MBA. 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Prestasi membanggakan kembali diraih Universitas Teuku Umar (UTU).

Kampus negeri yang berada di Meulaboh, Aceh Barat ini terpilih lagi sebagai pemenang Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Liga II yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2021. 

Atas keberhasilannya tersebut, Kampus UTU berhak membawa pulang dana sebesar Rp3.695.150.000 atau 3,69 miliar rupiah.

Rektor UTU, Prof Dr Jasman J Ma'ruf MBA mengatakan, keberhasilan ini merupakan momentum penting bagi UTU untuk mengimplemetasikan dan mengembangkan Konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka di lingkungan UTU.

Baca juga: UTU Meulaboh Terima 152 CPNS, Ini Formasinya

"Ini merupakan bentuk kepercayaan bagi UTU untuk mengimplementasikan program pemerintah Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

Tentunya sejumlah pembenahan dan peningkatan baik secara akademik maupun nonakademik akan kita dorong secara maksimal," ucap Prof Jasman kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (7/6/2021) malam.

Menurutnya, UTU berhasil memenangi kompetisi yang diikuti oleh seluruh perguruan tinggi akademik se-Indonesia ini dengan mengusung tema "Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) sebagai Upaya Menurunkan Prevalensi Stunting Berbasis Agro and Marine Industry". 

UTU, kata Prof Jasman, sepenuhnya mendukung program penanganan kasus stunting (gangguan pertumbuhan fisik dan otak pada anak karena kurangnya asupan gizi dalam waktu lama) yang digalakkan oleh pemerintah, baik Kementerian Kesehatan maupun oleh Kemendikbudristek.

Baca juga: Harga Emas Hari ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Senin 7 Juni 2021

Program kompetisi Kampus Merdeka, lanjutnya, merupakan bentuk dari akselerasi program Kampus Merdeka.

Tujuannya adalah untuk mendorong perguruan tinggi melakukan inovasi pada basis program studi agar terjadi pembelajaran 4.0 atau Kampus Merdeka yang diharapkan, serta meningkatkan mutu dan relevansi perguruan tinggi agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa. 

"Kita mendorong prodi dan mahasiswa dalam delapan aktivitas Kampus Merdeka yang dilakukan di luar kampus demi membantu penanganan stunting," ulas Jasman.

Baca juga: Ini 9 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Asia University Rankings 2021

Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, kata Jasman, akan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan mengenai stunting. 

"Mahasiswa selama satu semester dapat mendampingi kasus stunting, tapi harus dilakukan diseminasi dan pengarahan oleh dosen sebelum langsung terjun ke lapangan,” tambah Prof Jasman. 

Secara geografis, lanjutnya, UTU berada di wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia. 

Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Santri Asal Aceh Tamiang Sempat Bercerita Penganiayaan dan Ingin Pindah

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, balita di Aceh menduduki posisi 3 dari 34 provinsi di Indonesia dengan prevalensi stunting sebesar 37,3%. 

"Artinya, 1 dari 3 anak balita di Aceh mengalami stunting. Sedangkan angka stunting untuk anak di bawah dua tahun (baduta), Aceh berada di posisi 1 dari 34 provinsi di Indonesia dengan prevalensi sebesar 37,9%," terang Prof Jasman 

Prevalensi stunting di Aceh, bandingnya, bahkan masih jauh lebih tinggi dari Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku. 

"Secara nasional prevalansi stunting Indonesia berada pada angka 30,8% dan Aceh melewati angka nasional dengan angka 37,3%," ungkap Jasman.

"Kasus stunting di Aceh sudah harus menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah dan kalangan kampus," imbuh Prof Jasman. (*)

Baca juga: Pria ART Ini Curi Uang Majikan Hampir Rp 500 Juta, Dipakai Buat Beli Baju dan Motor untuk Kekasih

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved