Berita Bireuen

KKR Aceh Bangun Balai Pengajian di Juli Bireuen untuk Mengenang 12 Korban Konflik 18 Tahun Lalu

Pembangunan balai pengajian itu untuk mengenang peristiwa pelanggaran HAM terhadap perangkat gampong dan masyarakat desa tersebut 18 tahun lalu.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Dok KKR
Ketua KKR Aceh Afridar Darmi SH LLM menyampaikan arahan selesai resmikan balee pengajian dikompleks Mesjid Hudaibiyah, Gampong Simpang Jaya, Juli, Bireuen, Selasa (08/06/2021). 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Ketua Komisi Kebenaran Rekonsiliasi (KKR) Aceh, Afridal Darmi  SH LLM, Selasa (08/06/2021) meresmikan satu balai pengajian dibangun di kompleks Masjid Hudaibiyah, Kemukiman Juli, Selatan, Gampong Simpang Jaya, Juli, Bireuen.

Bantuan satu unit balee pengajian juga dilengkapi prasasti itu dipersembahkan untuk Korban Konflik dan Pelanggaran HAM terhadap perangkat gampong dan masyarakat Kemasjidan Hudaibiyah, Kemukiman Juli Selatan, Juli, Bireuen yang terjadi 3 Agustus 2003 silam.

Saat peresmian turut hadir ketua BRA Fakhrurrazi Yusuf  SE MSi, wakil ketua KKR Aceh, Evi Narti Zain SE, komisioner Ainal Mardiah, STP, Muhammad Daud B SH, Mastyur Yahya SH MHum.

Juga hadir  Kasi Pemerintahan Kantor Camat Juli, H Riza Akbar  SE, Imum Mukim Juli Selatan Zainuddin, Imum Syiek Tgk H Hanafiah, Keuchik Simpang Jaya Edi Ikasah dan Keuchik Simpang Mulia Nazaruddin, serta keluarga korban.

Ketua KKR Aceh, Afridal Darmi, SH.,LLM dalam sambutannya mengatakan, balee pengajian dibangun untuk memorialisasi adanya 12 warga menjadi korban saat konflik terjadi 18 tahun lalu. 

“Mengingat peristiwa tersebut bukan untuk menimbulkan dendam dan kita juga tidak mengejar orang-orang yang melakukannya tetapi kita berusaha mengingat mereka para korban dengan mendirikan agama,” ujarnya.

Baca juga: Pembunuh Wanita Sopir Grab asal Medan Teridentifikasi, Korban Diduga Dirampok Penumpangnya

Baca juga: Pria 46 Tahun Tewas Gantung Diri di Pohon Jati, Korban Sempat Ngaku ke Ibunya Pusing Banyak Utang

Baca juga: Wanita IRT Ditangkap Polisi karena Edarkan Sabu, Suaminya Masih Dipenjara Juga Terlibat Narkoba 

Selain itu juga untuk menjaga nama-nama 12 orang mereka tidak terlupakan juga dibangun tugu atau prasasti dekat balee.

"Kami sungguh-sungguh minta kepada Tgk Imum dan perangkat gampong, setiap ada gelar pengajian jangan lupa kirim doa bagi 12 warga ini," pesan Ketua KKR Aceh.

Ke-12 korban pelanggaran HAM, telah mengorbankan jiwa dan raganya, dan sekarang sekurang-kurangnya berkorban mendoakannya setiap selesai pengajian.

"Maka kita bangun balee untuk mengingat dan mengambil pengajaran peristiwa lalu dan peran dari mereka," ungkapnya.

Selain itu juga dikatakan ketua KKR Aceh, rencana pembangunan balai pengajian ini juga akan dibangun di seluruh Aceh, dari pernyataan pernah disampaikan Gubernur Aceh Azwar Abubakar, ada 20 ribu orang menjadi korban dalam masa konflik mulai tahun 1976-2006.

Maka di Aceh ada 2000 balai  pengajian yang perlu dibangun, dan pembangunan di Gampong Simpang Jaya Kecamatan Juli Bireuen menjadi contoh terus bekerja dimasa akan datang dan penghormatan dilakukan dengan pendekatan agama, ujar Afridal Darmi  SH LLM.

Baca juga: Pria 46 Tahun Tewas Gantung Diri di Pohon Jati, Korban Sempat Ngaku ke Ibunya Pusing Banyak Utang

Baca juga: Ayah Tega Rudapaksa Putri Tiri Sebanyak 5 Kali, Sang Istri Minta Suami Dihukum Mati

Baca juga: Menyerahkan Diri, Anggota KKB Ini Ungkap Strategi Melawan Indonesia: Siapkan Rencana Ini Jika Perang

Ketua BRA Fakhrurrazi Yusuf  SE MSi dalam sambutannya mengatakan, peresmian balai pengajian bertujuan antara lain ingin mengingatkan adanya kebenaran terjadi musibah disini saat konflik dahulu, dan hal juga ada kaitannya dengan tupoksi BRA.

Oleh karena itu, BRA juga ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang korban konflik di Simpang Jaya sesuai dengan surat keputusan Gubernur Aceh Nomor 330/1209/2020, memerintahkan BRA untuk melakukan reparasi mendesak.

Seperti melakukan reparasi kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, bantuan sosial, kegiatan jaminan sosial, sehingga terlaksananya rekonsiliasi ulang di  Bireuen dan semoga konflik kedepan tidak pernah terjadi lagi.

"Tugas kita di balee pengajian ini bisa menyampaikan, menjaga atau merawat sama-sama perdamaian Aceh sudah dilakukan penandatanganan MoU Helsinki antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka 15 Agustus 2005 lalu, mari sama-sama kita
merawat, menjaga dan jalankan hasil perdamaian semoga tidak pernah kembali terjadi konflik," pesan Ketua BRA.

Camat Juli Doli Mardian SE MSM diwakili Kasi Pemerintahan H H Riza Akbar  SE dan juga Keuchik Simpang Jaya Edi Ikasah, Keuchik Simpang Mulia, sama-sama mengucapkan terimakasih atas pembangunan balee pengajian dibangun oleh KKR Aceh dan diharapkan dibangun di gampong lainnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved