Haji 2021 Batal Diberangkatkan, Menag Sebut Pemerintah Lebih Sayang Keselamatan Jemaah Haji
"Kita lebih menyayangi jemaah haji. Nyawa, keselamatan jemaah Haji," kata Yaqut, Rabu (9/6/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Yaqut mengatakan agama mengajarkan bahwa menjaga jiwa adalah kewajiban yang harus diutamakan.
Selain itu, dia mengatakan persiapan layanan di Saudi, baik akomodasi, konsumsi, maupun transportasi, belum bisa difinalisasi karena belum ada kepastian besaran kuota, termasuk juga skema penerapan protokol kesehatan haji, dan lainnya.
"Itu semua biasanya diatur dan disepakati dalam MoU antara negara pengirim jemaah dengan Saudi."
"Nah, MoU tentang persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442H/2021M itu hingga hari ini belum juga dilakukan," katanya.
"Padahal, dengan kuota 5 persen dari kuota normal saja, waktu penyiapan yang dibutuhkan tidak kurang dari 45 hari," kata dia.
Ada pula pertimbangan lainnya, yakni dampak dari penerapan protokol kesehatan yang diberlakukan secara ketat oleh Saudi di tengah pandemi
Pelaksanaan ibadah juga turut dibatasi
Berkaca pada penyelenggaraan umrah awal 2021, pembatasan itu antara lain larangan salat di Hijir Ismail dan berdoa di sekitar Multazam.
Shaf saat mendirikan salat juga diatur berjarak. Ada juga pembatasan untuk salat jemaah, baik di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
"Pembatasan masa tinggal juga akan berdampak, utamanya pada penyelenggaraan Arbain."
"Karena masa tinggal di Madinah hanya tiga hari, maka dipastikan jemaah tidak bisa menjalani ibadah Arbain," kata Menag.
(Tribunnewswiki/Tyo/Tribunnews/Nuryanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Jemaah Haji 2021 Batal Berangkat, Menag: Kita Lebih Sayang Keselamatan dan Nyawa Jemaah Haji
Baca juga: Beredar Video Diduga DPRD Langkat Sedang Nyabu, Pelaku: Itu Waktu Masih Sesat, Sekarang Sudah Taubat
Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar Pria Tak Dikenal, Begini Kronologisnya