Berita Abdya
Pupuk Subsidi di Abdya Sudah 2 Bulan Kosong, Distributor Diduga tak Distribusi dan Minta Ini ke PIM
Kabarnya, kekosongan pupuk urea di sejumlah kios pengecer di Abdya itu sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Kabarnya, kekosongan pupuk urea di sejumlah kios pengecer di Abdya itu sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Persediaan pupuk subsidi jenis urea di kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai kosong.
Padahal, saat ini sebagian besar petani di bumo breuh sigupai itu sangat membutuhkan pupuk.
Kabarnya, kekosongan pupuk urea di sejumlah kios pengecer di Abdya itu sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Beberapa pemilik kios pengecer pupuk di Kecamatan Susoh dan Blangpidie, mengaku bahwa untuk pupuk urea hampir dua bulan terakhir tidak masuk ke kiosnya.
“Iya, hampir dua bulan kami belum menerima pupuk urea bersubsidi,” ujar Putra, seorang pemilik kios pengecer pupuk bersubsidi di Susoh.
Baca juga: Selain Bocah 9 Tahun, Nelayan di Birem Bayeun Aceh Timur Meninggal di Atas Sampan
Baca juga: Kini Berpenghasilan Rp 150 Juta Per Bulan, Apa Sih yang Dikerjakan Youtuber Asal Banyumas Ini?
Baca juga: Instruktur Pelatih Sepakbola Asal Malaysia Isi Webinar Internasional PGRI Aceh Besar, Bahas Soal Ini
Ia mengaku, tidak mengetahui pasti penyebab kosongnya pupuk bersubsidi jenis urea tersebut.
Kekosongan itu, sebutnya, bukan saja terjadi di kiosnya, tetapi hampir seluruh kios di Abdya.
“Karena, kami sampai hari ini belum ada kabar penebusan dari pihak distributor dan ini bukan terjadi pada kita saja, tapi seluruh kios pengecer resmi di Abdya juga tak diterima urea sejak dua bulan terakhir ini,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Haikal, pemilik kios pengecer pupuk bersubsidi di Kecamatan Blangpidie.
Ia mengakui, kekosongan pupuk urea sudah terjadi beberapa bulan terakhir.
“Iya kosong pupuk urea, kosong pupuk urea ini sudah terjadi sejak April lalu, hingga saat ini belum kami terima.
Untuk Phonska bersubsidi ada, tapi penyaluran kami harus sesuai RDKK,” ujar Haikal.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, kosongnya pupuk bersubsidi jenis urea di Abdya itu, dipicu pihak distributor menghentikan sementara penyaluran ke kios-kios pengecer.
Hal ini dipicu, pihak distributor keberatan kepada PT Pupuk Iskandar Muda atau PT PIM selaku produsen pupuk bersubsidi jenis Urea, belum memiliki gudang penyangga di Abdya.
Akibatnya, selama ini pihak distributor sebelum menyalurkan ke kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Abdya, harus mengambil pupuk tersebut ke gudang penyangga di Nagan Raya dengan jarak tempuh sekitar 91 Km.
Bukan saja jarak yang jauh, pihak distributor juga dibebankan harus membayar ongkos angkut dan bongkar dari Nagan ke Abdya. Atas dasar itulah, pihak distributor menghentikan sementara penyaluran urea.
“Distributor rugi, dan keberatan beberapa beban ini diberikan kepada mereka. Kita berharap persoalan ini ada titik temu, sehingga petani bisa mendapatkan pupuk,” pungkas Putra. (*)