Berita Bireuen
USK dan Pemkab Bireuen Kerja Sama Kembangkan Nilam, Ini Lokasi Lahan Sudah Dipetakan & Tahap Awal
Penandatanganan kerja sama ini untuk mengembangkan komoditas unggulan nilam ini berlangsung di Balai Senat USK, Banda Aceh, Rabu (9/6/2021).
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Melalui riset yang berorientasi pasar, ARC telah menghasilkan berbagai teknologi proses yang telah memungkinkan terjadinya purifikasi (pemurnian) minyak nilam.
Kemudian dapat dikembangkan menjadi berbagai produk turunan yang bernilai inovasi dan ekonomi.
“Kepedulian utama kita adalah menyelesaikan hambatan pada rantai pasok dan nilai dari industri nilam, sehingga terbentuk ekosistem baru yang lebih sehat dan menguntungkan bagi petani, penyuling, pengumpul, eksportir hingga end user di international market,” jelas Samsul
“Kita secara bersama harus memastikan semua pihak mendapatkan keuntungan yang wajar dari tata niaga nilam ini, sehingga perkembangan nilam sebagai komoditas unggulan ekspor dan bernilai ekonomi tinggi dapat berjalan secara berkesinambungan dan berdampak pada peningkatan pendapatan dan penurunan kemiskinan," lanjut Samsul meyakinkan.
Universitas Syiah Kuala, kata Samsul, siap turun tangan dan bahkan bergandengan tangan dengan pihak mana pun, kalau yang menjadi target adalah kesejahteraan masyarakat khususnya pada aspek pengembngan teknologi dan inovasi.
Baca juga: Asabri Rugi Rp 11,76 Triliun dalam Tiga Tahun, eh Malah Butuh Rp 15,16 Trilun Lagi Sehatkan Keuangan
Tahap awal di Kecamatan Peudada dan Simpang Mamplam
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bireuen, Muhammad Nasir, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan calon peserta calon lahan (CPCL) untuk pengembangan nilam.
Untuk tahap awal, menurutnya, akan dilaksanakan di Kecamatan Peudada dan Simpang Mamplam.
“Saat ini kelompok tani sudah siap. Kami menunggu kedatangan tim USK ke Bireuen untuk segera kita implementasikan demplot 10 hektare nilam.
Kita akan mempersiapkan kebutuhan untuk pembibitan, budi daya dan penyulingan, agar masyarakat bisa langsung mendapatkan hasil dari penjuan minyak nilam,” urai Nasir.
“Kami berharap banyak pada USK. Terus terang saya terkejut dengan kemajuan USK saat ini. Kami bangga Aceh memiliki kampus yang memiliki kepedulian besar untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan masyarakat.
Saya sudah menyaksikan langsung teaching industry di ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala, luar biasa," tutup Nasir.
Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh, Syaifullah Muhammad, menguraikan teknis kerja sama yang akan dilakukan. Menurutnya, USK akan menyediakan bibit nilam untuk 10 ha.
Kemudian, melatih masyarakat untuk proses pembibitan dan budi daya di lahan yang sudah disediakan.