Berita Bireuen
USK dan Pemkab Bireuen Kerja Sama Kembangkan Nilam, Ini Lokasi Lahan Sudah Dipetakan & Tahap Awal
Penandatanganan kerja sama ini untuk mengembangkan komoditas unggulan nilam ini berlangsung di Balai Senat USK, Banda Aceh, Rabu (9/6/2021).
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Penandatanganan kerja sama ini untuk mengembangkan komoditas unggulan nilam ini berlangsung di Balai Senat USK, Banda Aceh, Rabu (9/6/2021).
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melalui Atsiri Research Center- Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (ARC-PUIPT) Nilam Aceh dan Dinas Pertanian Bireuen melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama.
Penandatanganan kerja sama ini untuk mengembangkan komoditas unggulan nilam ini berlangsung di Balai Senat USK, Banda Aceh, Rabu (9/6/2021).
Penandatanganan kerja sama ini oleh Kepala ARC, Dr Syaifullah Muhammad MT dengan Kepala Dinas Pertanian Bireuen, Muhammad Nasir SP, MSM.
Turut menyaksikan penandatanganan ini Rektor USK, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng dan Bupati Bireuen Dr Muzakar MSi.
Acara yang berlangsung sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat itu juga dihadiri oleh Asisten Bidang Ekonomi Bireuen.
Kemudian Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Bireuen, Ketua LPPM USK, beberapa dekan, Pusat Pengembangan Bisnis Universitas Syiah Kuala (BPBU), serta beberapa pengurus ARC.
Baca juga: Tak Miliki Dokumen, Polisi Amankan Truk Bermuatan Kayu di Bener Meriah
Bupati Bireuen, Muzakar menyambut gembira kerja sama ini.
Pasalnya, menurut Muzakar Bireuen pada tahun 1980 sampai 1990-an, saat masih bergabung dengan Kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu sentra penghasil nilam di Aceh.
Saat ini Pemkab Bireuen telah memetakan sekitar 150 ha lahan untuk pengembangan nilam.
Lokasi ini tersebar di tujuh kecamatan, yaitu Simpang Mamplam, Peulimbang, Peudada, Juli, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, dan Kecamatan Makmur.
“Saya minta dinas pertanian dan dinas terkait lainnya dapat mengalokasikan anggaran dan melaksanakan program pengembangan nilam ini tecara terpadu, bekerja sama dengan ARC Universitas Syiah Kuala,” kata Muzakar.
“Pemerintah Bireuen akan mensupport infrastruktur yang diperlukan agar proses budi daya, penyulingan, dan pemasaran minyak nilam dapat berlangsung dengan baik dan berkesinambungan," tambah Muzakar.
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Mega-Prabowo Kurang Laku di Kalangan Milenial

Sementara itu, Rektor USK, Samsul Rizal, menjelaskan awal mula USK membantu melakukan penguatan nilam Aceh melalui Pusat Riset Atsiri (ARC) hingga kemudian pada tahun 2019 ARC bertransformasi menjadi Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nilam Aceh yang diakui secara nasional dan internasional.