Internasional

Mantan Kepala Penjara Inggris Ungkapkan Ekstrimisme Berkembang di Dalam Penjara

Sebuah serangan oleh mantan narapidana yang diradikalisasi sedang direncanakan di Inggris. Hal itu karena kurangnya kontrol atas ekstremisme

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Polisi menutup lokasi pemboman konser aktris Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris pada 2017 lalu. 

Ziamani dan sesama narapidana Baz Hockton berusaha membunuh seorang petugas penjara di fasilitas itu pada Januari 2020, enam minggu setelah serangan Khan di Fishmongers' Hall.

Seorang juru bicara Kementerian Kehakiman mengatakan dalam sebuah pernyataan:

“Kami mengunci teroris lebih lama, dan memiliki tindakan keras untuk mencegah mereka menyebarkan ideologi beracun mereka di penjara.

Baca juga: Berita Hoax Iran Memicu Retorika Anti-Saudi dan Anti-Israel di Inggris

“Lebih dari 37.000 staf penjara telah dilatih untuk mengidentifikasi, melaporkan, dan menghentikan perilaku seperti itu."

"Berbagai macam alat teah membantu kami memantau pelaku ekstremis."

“Ini termasuk pusat pemisahan, yang diperkenalkan sesaat sebelum Khan meninggalkan penjara."

"Tetapi juga memantau komunikasi dan transaksi keuangan dan memastikan kondisi seketat mungkin pada pembebasan.”(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved