Sudah Dianggarkan Rp 165 M, DPRA Desak Eksekutif Segera Eksekusi Pembangunan Rumah Sakit Regional
Iskandar meminta gubernur untuk bisa segera melelang pembangunan rumah sakit regional yang sudah diplot dalam APBA 2021 senilai Rp 165 miliar.
Penulis: Said Kamaruzzaman | Editor: Said Kamaruzzaman
Laporan Said Kamaruzzaman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak agar anggaran untuk pembangunan rumah sakit regional di Aceh dengan pagu APBA Rp 165 miliar tahun 2021 segera dilaksanakan, mengingat waktu dan kebutuhan akan pembangunan rumah sakit rujukan di Aceh yang mendesak.
Demikian disampaikan Sekretaris Komisi V DPR Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky kepada Serambinews.com, Rabu (16/6/2021).
"Kita sudah setujui dan perjuangkan alokasi kegiatan untuk 5 rumah sakit regional di Aceh pada tahun 2021 sebesar Rp 165 miliar, kita minta agar bisa segera direalisasi, sehingga pembangunannya tidak terhambat," kata Al-Farlaky.
Sekretaris Komisi V DPRA yang membidangi kesehatan, sosial, pemuda, olahraga, dan pemberdayaan masyarakat ini menambahkan masing-masing rumah sakit regional tersebut yakni, RS regional dr Fauziah Bireuen dengan alokasi anggaran senilai Rp 27,5 miliar, RS regional Langsa alokasi anggaran Rp 35 miliar, RS regional Takengon alokasi anggaran Rp 17,5 miliar.
Selanjutnya RS Yulidin Away Tapak Tuan alokasi anggaran Rp 35 miliar, dan RS regional Meulaboh alokasi anggaran Rp 50 miliar.
Baca juga: Bayi Tertukar di Rumah Sakit, Kedua Belah Pihak Adukan Pelayanan RS ke Pihak Berwajib
Baca juga: Anggota DPRA Iskandar Usman Kembali Minta Pembangunan Jalan Peureulak - Lokop Segera Dilanjutkan
Baca juga: Pengumuman Tentang Larangan Permintaan, Pemberian dan Penerimaan Gratifikasi PT Pupuk Iskandar Muda
Dikatakannya, pembangunan rumah sakit regional yang telah ditetapkan pemerintah itu ada yang baru memasuki tahap awal, ada yang sudah memasuki pembangunan lanjutan, namun belum rampung mengingat alokasi dana yang terbatas setiap tahunnya.
"Kita sangat mendukung pembangunan rumah sakit regional ini agar pasien rujukan tidak hanya menumpuk ke RSUZA Banda Aceh. Jadi, dengan adanya regional yang terbagi secara zonasi wilayah ini agar memotong rentang tempuh yang jauh ke Banda Aceh. Nanti support juga harus dilakukan untuk sarana medis dan SDM nya," sebut politisi muda Partai Aceh ini.
Iskandar menyampaikan, pembangunan rumah sakit regional diperkirakan tidak bisa rampung dalam satu tahun, tapi harus dilakukan beberapa tahun.
"Dari hasil kami pansus ke lapangan, ada yang sudah rampung 20 persen sampai 50 persen. Yang masih nol persen itu RS regional RS dr Fauziah."
Baca juga: Serangan Wabah Lalat Resahkan Warga Peuribu Aceh Barat, Tidur Siang Harus Pakai Kelambu
Baca juga: 26 Desa di Aceh Jaya Sudah Ajukan Dana Desa Tahap II Tapi Belum Cair, Ini Penyebabnya
Baca juga: Cek Proyek APBA, Pansus LKPJ Gubernur Turun ke Lapangan
Pihaknya, kata Iskandar, meminta gubernur untuk bisa segera melelang pembangunan rumah sakit regional yang sudah diplot dalam APBA 2021 mengingat sisa waktu hanya tinggal 6 bulan lagi. Begitu juga dengan seluruh paket kegiatan yang bersinggungan dengan kebutuhan publik kita harap bisa segera dilelang juga," demikian Iskandar Al-Farlaky. (*)