Berita Aceh Tamiang

Wabup Aceh Tamiang Keliling Rumah Warga Antar Susu Kambing untuk Atasi Stunting

“Saya rasa cuma di Tamiang wakil bupatinya keliling bawa susu kambing, ini untuk membantu asupan gizi anak-anak kita,” ungkapnya.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati

“Saya rasa cuma di Tamiang wakil bupatinya keliling bawa susu kambing, ini untuk membantu asupan gizi anak-anak kita,” ungkapnya.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Bupati Aceh Tamiang, Mursil memastikan penanganan stunting di wilayahnya sudah dilakukan maksimal.

Namun diakuinya, kerja keras ini belum selaras dengan hasil penurunan jumlah anak stunting di daerah ini.

Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Dinas Aceh Tamiang, Ibnu Azis, jumlah anak stunting di Aceh Tamiang sebanyak 1.668 orang.

Merujuk kriteria World Health Organization (WHO), jumlah ini masuk kategori prevalensi stunting tinggi karena mencapai 32,75 persen.

“Saya pikir langkah dan kebijakan sudah maksimal, makanya kita cari masalahnya hari ini,” ujarnya.

Dia mencontohkan, upaya pemberantasan stunting ini bukan hanya melibatkan aparatur kecamatan dan puskesmas.

Baca juga: CIC Laporkan Erli Hasim ke Bareskrim, Dituding Punya Harga Rp 175 M, Jubir: Itu Tuduhan Menyesatkan

“Pak wabup juga sudah turun langsung, jadi kita ini sebenarnya sudah maksimal,” kata Mursil, Kamis (17/6/2021).

Dia mengatakan, Wabup Aceh Tamiang HT Insyafuddin pernah berkeliling ke rumah warga hanya untuk mengantar susu kambing untuk anak penderita gizi buruk.

“Saya rasa cuma di Tamiang wakil bupatinya keliling bawa susu kambing, ini untuk membantu asupan gizi anak-anak kita,” ungkapnya.

Penelurusan Serambinews.com, HT Insyafuddin tercatat empat kali mengantar susu kambing ke rumah masyarakat, masing-masing di Kampung Alurtani II, Kampung Kaloy, Kejuruanmuda, dan Seruway pada Juni 2020.

Kadis Kesehatan Aceh Tamiang, Ibnu Azis menambahkan tingginya angka stunting ini tak terlepas dari pandemi Covid-19 yang berimbas menurunnya perekonomian masyarakat.

Rendahnya daya beli masyarakat ini, berpengaruh pada minimnya suplai gizi ke masyarakat dan berdampak langsung pada pertumbuhan bayi sejak di kandungan.

“Anak sehat pun kalau gizi tidak diberikan secara terus menerus bisa menunjukkan gejala stunting,” ungkapnya.

Baca juga: Viral Suami Punya Hobi Bungkus-Bungkus Tubuh Istri dengan Kain, Psikolog: Gangguan Parafilia

Kepala Bappeda Aceh Tamiang, Rianto Waris yang menjadi ketua tim teknis kegiatan ini menambahkan, persoalan stunting merupakan prioritas nasional dan menjadi salah satu capaian target RPJM sejak 2020 sampai 2022.

Dia menegaskan, stunting merupakan persoalan serius yang harus diatasi karena anak penderita stunting tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan tubuh, tapi juga berkaitan dengan perkembangan otak anak yang kurang maksimal.

“Ini menyebabkan kemampuan mental dan pertumbuhan cara berpikir anak stunting di bawah anak-anak yang sehat, kalau dibiarkan jelas akan mengganggu potensi generasi penerus bangsa, terutama Aceh Tamiang,” kata Rianto didampingi stafnya, Yunus. (*)

Baca juga: VIRAL Pengantin di Aceh Foto Prewedding di Kandang Bebek dan Sapi, Fotografer Ungkap Kisahnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved