PON 2024

Lapor Persiapan Tuan Rumah PON 2024, Abu Razak Temui Ketua Umum KONI Pusat

Target terdekat adalah adanya kepastian hukum yang penting agar dapat segera melangkah ketahapan selanjutnya.

Editor: Imran Thayib
DOK KONI ACEH
Ketua Harian KONI Aceh, H Kamaruddin Abu Bakar bersama rombongan bertemu Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman di Jakarta, Jumat (18/6/2021). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian KONI Aceh, H Kamaruddin Abu Bakar mendatangi langsung Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.

Kedatangan Abu Razak bersama rombongan untuk melaporkan perkembangan persiapan pelaksanaan tuan rumah PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024.

Kunjungan koordinasi untuk yang kesekian kalinya itu, kata Abu Razak, merupakan bagian upaya Aceh mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi tuan rumah even olahraga paling bergengsi di Tanah Air.

“Ya, kemarin kita sudah bertemu langsung Ketum KONI Pusat menyampaikan berbagai hal terkait persiapan tuan rumah PON Aceh-Sumut,” kata Abu Razak, Jumat (18/6/2021).

“Meski saat ini kita (Aceh) juga tengah mempersiapkan diri menghadapi PON Papua tahun 2021, namun kita juga membagi fokus untuk PON XXI Tahun 2024,” terang Abu Razak kepada Marciano Norman.

Sejumlah persiapan yang tengah dilakukan, tambah Abu Razak antara lain terkait regulasi, perencanaan, penentuan cabang olahraga, serta penetapan lokasi venue.

Dalam hal kepanitiaan, saat ini Aceh sedang fokus membentuk struktur PB PON XXI Tahun 2024.

Selain itu, tambah Abu Razak, pihaknya juga sedang fokus membangun koordinasi dengan Pemerintah.

Kemudian, KONI Sumut serta KONI Pusat untuk menyelesaikan persoalan teknis berkaitan dengan regulasi, dan perencanaan tahap awal.

Target terdekat adalah adanya kepastian hukum yang penting agar dapat segera melangkah ketahapan selanjutnya.
KONI Aceh akan melakukan studi kelayakan dan Amdal serta DED.

“Tiap tahapan akan berkaitan satu sama lain, untuk itu penyusunan tahapan step by step menjadi penting,” kata Abu Razak.

Menanggapi Abu Razak, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman mengatakan, ia berharap persiapan PON XXI Aceh-Sumut harus diawali dengan komunikasi dan koordinasi yang baik sejak perencanaan.

“PON Sumut-Aceh adalah yang petama digelar di dua provinsi yang merubah Perpres, banyak yang perlu kita sesuaikan,” kata Marciano.

Pada pertemuan tersebut, Abu Razak turut didamping Wakil Ketua I KONI, Tgk Anwar Ramli, Bendahara Umum, Ir H Faisal Saifuddin, dan Wakil Sekretaris Ahyar.

Turut hadir Anggota DPRA yaitu Irfansyah dan Tarmizi.

Baca juga: Berikut, 8 Keutamaan Mengerjakan Sholat Tahajud, Pahalanya Menghapus Dosa hingga Dijauhkan Penyakit

Baca juga: MTsN Model Banda Aceh Terapkan Protkes Saat Serahkan Rapor Siswa kepada Orang Tua, Begini Caranya

Baca juga: Sekda yang Tertangkap Pesta Narkoba Bareng Cewek Seksi Dicopot, Kini Malah Masuk Rumah Sakit Jiwa

Baca juga: Wabup Buka Kongres I Asosisasi Futsal Pidie, Harap Lahirkan Pemain Tangguh Hadapi PORA 2022 di Pidie

Bersamaan dengan Pilkada Serentak 2024

KONI Aceh dan KONI Sumatera Utara mengadakan rapat evaluasi cabang olahraga yang direncanakan dipertandingkan pada PON XXI tahun 2024.

Dari hasil rapat tersebut, ada beberapa butir keputusan yang disepakati oleh Aceh dan Sumut.

Informasi itu diungkapkan Sekum KONI Aceh, M Nasir SIP MPA kepada Serambinews, Selasa (8/6/2021).

“Selain membahas cabor yang direcanakan dipertandingkan, rapat yang sudah berlangsung Sabtu (5/6/2021) di Medan juga membahas persiapan koordinasi dengan Kemeporan RI dan KONI Pusat,” kata M Nasir.

Ada beberapa poin kesepakatan seperti tertera dalam hasil Rapat Sekretariat bersama (Sekber) PON XXI tahun 2024 Aceh-Sumut, yang ditandantangi oleh masing-masing pimpinan KONI.

Dari Aceh, kesepatan tersebut ditandatangai oleh Wakil Ketua III, H Teuku Rayuan Sukma.

Sementara dari Sumut ditandatangani oleh Ketua Umum Jhon Ismady Lubis.

“Menyikapi perkembangan keberadaan cabor saat ini, pertemuan tersebut merevisi cabang yang dipertandingkan di PON XX Tahun 2024. Hal itu sesuai keputusan hasil rapat koordinasi 25 September 2020 di Banda Aceh sebanyak 65 cabor,” terang M Nasir.

Keputusan lainnya juga menyebutkan, atlet Aceh dan Sumut lolos untuk semua cabor yang dipertandingkan, tanpa harus mengikuti Prakualifikasi PON.

Kemudian, untuk cabor yang baru menjadi anggota KONI dan tidak melaksanakan eksebisi pada PON XX tahun 2021 di Papua, tidak akan dipertandingkan di XXI Aceh-Sumut.

Namun, khusus untuk cabor Esport, Pentathlon dan Paramotor yang belum terdaftar di 65 cabang, akan dipertimbangkan untuk dipertandingkan di PON Aceh-Sumut.

“Mengingat tahun 2024 Pemilu dan Pilkada serentak dilaksanakan, maka pelaksanaan PON XXI tahun 2024 Aceh-Sumut diupayakan diundur menjadi tahun 2025,” kata M Nasir menyebutkan poin kesepakatan lainnya.

Selain itu, rapat juga menyepakati, dalam upaya menjaga netralitas maka Technical Delegate yang ditunjuk oleh PB cabor untuk bertugas di PON XXI Aceh-Sumut, tidak boleh merupakan personil yang duduk sebagai pimpinan atau pengurus harian KONI Provinsi.

“Rapat juga menyepakati untuk perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan KONI Pusat untuk menyusun komposisi atau struktur kepengurusan PB PON XXI Aceh-Sumut,” pungkasnya.

Adapun 32 cabor yang dipertandingkan di Aceh yakni aerosport, anggar, arung jeram, angkat berat, angkat besi, binaraga, berkuda, bola basket, bridge, bola tangan, dayung, golf, dan judo.

Kemudian, kempo, layar, menembak, muaythai, panjat tebing, panahan, rugby, softball, selam, sepak takraw, sepakbola, sepatu roda, soft tenis, tarung derajat, tenis lapangan, woodball, kurash, hapkido, dan triathlon.

Sementara 32 cabang yang dipertandingkan di Sumatera Utara yaitu atletik, akuatik, balap sepeda, bulutangkis, bermotor, biliar, bola voli, bowling, barongsai, catur, kritket, drumband, gulat, dan hoki.

Berikutnya, karate, kabaddi, pencak silat, senam, pentaque, senam, ski air, squash, taekwondo, tenis meja, tinju, wushu, futsal, gateball, sambo, kick boxing, ju jitsu, dance sport, dan berkuda (disiplin equistrian).

Usulan 64 cabor yang akan dipertandingkan di PON Aceh-Sumut 2024, tentu saja menyisihkan PON 2020 di Papua.

Pasalnya, di perhelatan pesta empat tahunan di Indonesia Timur hanya mempertandingkan 37 cabang olahraga.

Baca juga: Bukan Nagita Slavina, Artis Cantik Berdarah Papua Ini Dinilai Lebih Layak Jadi Ikon PON XX

Baca juga: Persiapan Menuju PON Papua, Ratusan Atlet Pelatda Aceh Jalani Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Bertemu Menteri PUPR, Mualem Minta Pusat Bangun Stadion Utama untuk PON 2024

Baca juga: Banda Aceh Tuan Rumah Cabor Layar PON, Aminullah Siapkan Lahan untuk Venue

Digelar Tanpa Penonton

Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Ade Lukman mengatakan,  ada kemungkinan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 digelar tanpa kehadiran penonton jika situasi pandemi Covid-19 belum juga menurun.

Menurut Ade, meski masyarakat di sekitar venue sudah mendapat vaksin Covid-19, itu tak menjamin nantinya penonton bakal diizinkan masuk menyaksikan PON Papua.

Sebagaimana diketahui, pesta olahraga empat tahunan itu akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.

“Kami belum memutuskan apakah akan dihadiri (penonton) atau dibatasi. Kami akan mengikuti perkembangan dan pengarahan dari Satgas Covid-19,” kata Ade saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (21/5/2021).

Kendati belum ada kepastian terkait kehadiran penonton, Ade mengatakan, panitia penyelenggara sudah menyusun panduan protokol kesehatan pelaksanaan PON Papua guna mencegah berbagai kejadian tak terduga.

PON Papua akan digelar di empat wilayah yakni Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika, dan Merauke.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan supaya masyarakat yang ada di sekitar venue di empat klaster itu mendapatkan vaksin Covid-19.

Hal ini supaya mereka dapat turut menyemarakkan pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjamin bahwa ketersediaan vaksin Covid-19 yang dibutuhkan sekitar 200 ribu dosis untuk PON Papua aman, dan telah masuk dalam alokasi yang dipersiapkan Kemenkes.

Menurut Ade, proses vaksinasi masyarakat di sekitar area pertandingan pun saat ini sudah mulai berjalan.

“Sudah. Sebagai contoh saat kami ke Papua itu ada rapat CdM bulan lalu ,itu mereka sudah menyiapkan fasilitas vaksinasi. Jadi saya rasa ini sedang berjalan,” tuturnya.

“Target kami belum tahu, tetapi diharapkan Agustus-September ini sudah selesai semua untuk proses vaksinasinya,” pungkasnya.(*)

Baca juga: VIDEO Viral Beli Motor Baru Pakai Pecahan Rp 2.000, Ini Kata Sales Dealer

Baca juga: VIDEO VIRAL HP Meledak saat Dicas, Diduga Baterai Rusak sebagai Penyebabnya

Baca juga: VIDEO 3 Nelayan Aceh Penyelamat Rohingya Divonis 5 Tahun, Reaksi Haji Uma Hingga Fadhli Zon

Baca juga: VIDEO Yussuf Poulsen, Putra Pelaut Muslim Pencetak Gol Pertama Laga Denmark Vs Belgia di Euro 2020

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved