Internasional

Bom Bunuh Diri Serang Pasukan Prancis di Mali, Enam Tentara dan Empat Warga SIpil Terluka

Seorang pembom mobil bunuh diri menyerang pasukan Prancis yang berpatroli di Mali tengah pada Senin (21/6/2021)

Editor: M Nur Pakar
AFP
Pasukan Prancis melakukan operasi militer di kawasan gurun Sahel, Mali. 

SERAMBINEWS.COM, BAMAKO - Seorang pembom mobil bunuh diri menyerang pasukan Prancis yang berpatroli di Mali tengah pada Senin (21/6/2021)

Serangan itu melukai enam tentara dan empat warga sipil termasuk seorang anak di negara Afrika Barat yang dilanda perang.

Tentara Prancis, yang sedang bepergian dengan kendaraan sedang dalam misi pengintaian di dekat kota Gossi.

Untuk mengamankan daerah di sekitar pangkalan operasi terdekat.

"Enam tentara Prancis dan empat warga sipil Mali terluka oleh ledakan kendaraan bunuh diri itu," kata militer Prancis dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Militan Sahel di Mali Bertarung Habis-habisan, ISIS dan Al-Qaeda Targetkan Sebagai Markas Baru

Tentara menambahkan tidak ada nyawa mereka dalam bahaya.

Berbicara dengan syarat anonim, seorang perwira senior militer Mali dan seorang pejabat terpilih setempat sebelumnya mengatakan tentara dievakuasi ke pangkalan militer Prancis di kota utara Gao dengan helikopter.

Militer Prancis juga mengatakan mereka mengirim “unit siaga” termasuk helikopter tempur Tiger.

Bersama jet tempur Mirage 2000 ke daerah serangan untuk mendukung pasukan darat.

Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan militan brutal.

Baca juga: Pemimpin Kudeta Mali, Assimi Goïta Deklarasikan Diri Sebagai Presiden

Pertama kali muncul di utara pada tahun 2012.

Sebelum menyebar ke pusat negara dan tetangga Burkina Faso dan Niger.

Ribuan tentara dan warga sipil tewas dalam konflik tersebut dan ratusan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka.

Mantan kekuatan kolonial Prancis, yang melakukan intervensi di Mali pada 2013 untuk memukul mundur para ekstremis.

Baca juga: Pasukan Inggris di Mali Dikomandoi Perwira China

Saat ini memiliki 5.100 tentara yang dikerahkan di seluruh wilayah Sahel.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan awal bulan ini akan menghentikan pasukan Barkhane.

Prancis berencana untuk memfokuskan kembali energinya pada penguatan satuan tugas internasional pasukan khusus di Mali, yang dikenal sebagai Takuba.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved