Update Covid 19

Vaksin Teruji Mampu Beri Perlindungan Terhadap Varian Baru Covid-19 dari Risiko Kematian

Vaksin juga menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi terhadap Varian Alpha atau b.1.1.7 yang sebelumnya disebut varian 'kent' Inggris

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Petugas kesehatan dari Dinkes Aceh Timur, melakukan pemeriksaan dan suntikan vaksin Covid-19 bagi pengungsi Rohingya di pulau idaman Desa Kuala Simpang Ulim, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, Sabtu (5/6/2021). 

Lalu bagaimana dengan vaksin sinopharm yang digunakan dalam kegiatan vaksinasi gotong-royong?

Masih menurut dr Reisa, komite penasihat ahli dalam WHO atau yang disebut SAGE, tetap merekomendasikan penggunaan semua vaksin yang telah disetujui atau masuk dalam daftar Emergency Use Listing (EUL) WHO termasuk sinopharm karena dianggap masih dapat melindungi masyarakat dari risiko komplikasi yang disebabkan COVID-19.

"Uji klinis fase 3 sinopharm menyatakan pemberian dua dosis vaksin ini dapat melindungi 79% orang yang menjadi peserta uji klinis lebih dari standar yang ditetapkan WHO," katanya.

3M dan 3T adalah kunci

Sementara itu prilaku 3M dan 3T adalah kunci utama penanganan Covid-19. 3M adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

Diperlukan ikhtiar yang kuat untuk terus menjalankan 3M sebagai protokol kesehatan 3M selama pandemi Covid-19 untuk mencegah penularan.

Sedangkan, pemerintah terus menjalankan praktik 3T. 3T adalah Tracing, Testing, Treatment dengan dukungan semua lapisan masyarakat.

Dikutip dari laman Covid19.go.id, 3M dan 3T adalah satu paket upaya yang tidak dapat dipisahkan untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Hanya saja, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar.

Dikutip dari Kompas.com (30/1/2021), Dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan Muhammad Fajri Adda membenarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang menunjukkan risiko penularan tanpa berperilaku 3M bisa mencapai 100 persen.

Menurut dia, mencuci tangan akan menurunkan risiko penularan 35 persen, ditambah memakai masker kain 45 persen, dan memakai masker bedah bisa turun 70 persen.

Kemudian, jika masyarakat melakukan jaga jarak maka akan menurunkan risiko hingga 85 persen.

Fajri mengatakan, 3M merupakan upaya utama yang dapat dilakukan masyarakat dalam menangani pandemi.

Dari 3M tersebut, kata dia, perilaku menjaga jarak terutama di ruangan tertutup mampu mengurangi risiko tertular yang lebih besar.

"Apabila terpaksa di ruangan tertutup, buka semua ventilasi, dan jangan terlalu berkerumun dan menghindari ruangan dengan ventilasi yang buruk," ujarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved