Internasional
Arab Saudi Lihat Dulu Sepak Terjang Presiden Baru Iran, Prihatinkan Program Nuklir Teheran
Kerajaan Arab Saudi akan melihat terlebih dahulu sepak terjang presiden baru Iran, Ebrahim Raisi berdasarkan kenyataan di lapangan.
Raisi kemungkinan akan meningkatkan tuntutan Iran untuk keringanan sanksi.
Hal itu sebagai imbalan atas kepatuhan Iran terhadap kesepakatan itu, karena dia sendiri sudah dikenai hukuman hak asasi manusia oleh AS.
“Saya tidak iri dengan tim Biden,” kata Karim Sadjapour, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace.
Dia telah memberi nasihat kepada beberapa pemerintahan AS tentang Iran.
“Saya pikir pemerintah sekarang memiliki perasaan yang tinggi tentang urgensi yang tinggi untuk merevisi kesepakatan sebelum Raisi dan tim garis keras baru dilantik," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg mengutuk serangan Houthi yang terus menerus terhadap warga sipil di Arab Saudi.
Dia menggambarkan serangan seperti itu sebagai tidak dapat diterima.
Pangeran Faisal mengatakan milisi Houthi secara teratur menolak inisiatif untuk gencatan senjata lengkap, dan selalu menggunakan cara untuk meningkatkan situasi.
Farhan mengatakan Arab Saudi dan Austria berbagi visi yang sama mengenai stabilitas kawasan.
Baca juga: AS Kurangi Peralatan Militer, Arab Saudi Sebut Tidak Akan Mempengaruhi Pertahanan Udara
Sementara Schallenberg mengatakan negaranya mendukung perkembangan yang terjadi di seluruh Arab Saudi.
Pangeran Faisal bertemu untuk berbicara dengan Schallenberg di Kementerian Luar Negeri Austria.
Kedua belah pihak membahas peluang kerja sama bersama, mengembangkan hubungan bilateral.
Juga cara mengembangkannya di berbagai bidang, terutama mengingat Visi Kerajaan 2030, visi luar negeri Kerajaan. kata kementerian.
Mereka juga membahas cara-cara untuk meningkatkan koordinasi bersama untuk melayani kepentingan kedua negara, dan perkembangan regional dan internasional yang paling menonjol.(*)