Kesehatan

Ketahui, Berikut Ini Jenis Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai

Penyakit ini biasanya datang secara tiba-tiba dan hanya memberi waktu sedikit kepada penderitanya untuk selamat.

Editor: Nur Nihayati
KOMPAS.COM
Ilustrasi 

Penyakit ini biasanya datang secara tiba-tiba dan hanya memberi waktu sedikit kepada penderitanya untuk selamat.

SERAMBINEWS.COM - Sejumlah gejala bisa terjadi dan harus diwaspadai sehingga Anda aman dari penyakit mematikan ini.

Jika tidak maka akan terjadi hal buruk bagi Anda karena penyakit ini.

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

Penyakit ini biasanya datang secara tiba-tiba dan hanya memberi waktu sedikit kepada penderitanya untuk selamat.

Di Amerika, penyakit jantung masuk dalam satu dari empat penyakit yang sangat mematikan. Namun, menurut American Heart Association (AHA), seseorang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan koroner.

Baca juga: Warga Pidie Telah Divaksin Capai 8996 Orang, Vaksinasi Massal Kembali Digelar 26 Juni, Ini Lokasinya

Baca juga: Berikut, Tips Mudah Menurunkan Kolesterol, Ini Makanan yang Dapat Membantu Mengatasinya

Baca juga: Panik! Serangan Jantung Mendadak Saat Anda Tidur, Begini Cara Mencegahnya

Caranya dengan mengetahui sejak dini terkait risiko tinggi, menjalani gaya hidup yang sesuai.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pekan ini di jurnal AHA Circulation, para peneliti mengidentifikasi dua prediktor utama risiko penyakit jantung yang dapat ditentukan dengan sedikit lebih dari tes darah.

Menurut studi Circulation, ada dua faktor signifikan terkait darah yang memengaruhi kemungkinan terkena serangan jantung.

Memiliki kadar kolesterol tinggi atau gula darah tinggi, masing-masing ditemukan meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung sebesar 42 persen

Tim peneliti menganalisis catatan kesehatan rutin 3,5 juta pasien berusia 20-39 tahun, yang disimpan dalam database nasional dari Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea.

Mereka menetapkan skor kesehatan kardiovaskular (CVH) tujuh poin berdasarkan metrik "Life's Simple 7" AHA—serangkaian faktor kesehatan yang memengaruhi risiko kesehatan jantung buruk.

Tim menentukan bahwa skor CVH yang lebih tinggi bahkan dengan satu poin dikaitkan dengan 42 persen pengurangan risiko serangan jantung dini.

Sebaliknya, mereka yang memiliki skor nol memiliki tingkat kejadian kardiovaskular tertinggi sebelum usia 55 tahun.

AHA merekomendasikan bahwa setelah usia 20 tahun, dokter harus menyaring pasien kolesterol tinggi setiap empat sampai enam tahun selama risiko dinyatakan rendah.

Setelah usia 40 tahun, pasien mungkin memerlukan evaluasi yang lebih sering. Dokter mungkin juga memeriksa tes gula darah jika mereka mendeteksi diabetes atau pra-diabetes.

Fakto gaya hidup

Selain kolesterol tinggi dan gula darah tinggi, tiga faktor gaya hidup juga masuk dalam daftar risiko, seperti berat badan, merokok, dan gaya hidup kurang aktif.

Jika sebaliknya, maka diketahui meminimalkan risiko serangan jantung, sementara jika tiga kebiasaan itu dilakukan, dikaitkan dengan peningkatan risiko 42 persen.

Para peneliti juga menemukan bahwa memiliki bahkan satu faktor risiko juga meningkatkan risiko gagal jantung sebesar 30 persen, kematian kardiovaskular sebesar 25 persen, dan stroke sebesar 24 persen.

Tekanan darah

Tekanan darah juga salah satu prediktor paling signifikan dari kejadian koroner di masa depan. AHA mengatakan untuk mengurangi risiko ini harus ada rencana manajemen tekanan darah.

Ini mungkin termasuk penurunan berat badan, pemantauan di rumah, perubahan pola makan, pengobatan, dan banyak lagi.

Studi juga menemukan sementara mereka yang memulai dengan dan mempertahankan kesehatan jantung yang baik menderita rawat inap atau kematian paling sedikit akibat serangan jantung, stroke, atau gagal jantung.

Mereka yang menderita kesehatan jantung yang buruk membaik dari waktu ke waktu.

Para peneliti menggarisbawahi perlunya pemantauan kesehatan jantung yang konsisten di antara orang dewasa yang lebih muda.

“Kebanyakan orang kehilangan kesehatan kardiovaskular yang ideal sebelum mereka mencapai usia paruh baya, namun hanya sedikit orang muda yang memiliki masalah kesehatan langsung dan banyak yang biasanya tidak mencari perawatan medis sampai mendekati usia paruh baya," kata penulis senior studi tersebut Hyeon Chang Kim, MD, PhD, dalam sebuah pernyataan.

Ciri-ciri Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit jantung beserta tanda dan gejala yang menyertainya:

1. Serangan jantung

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat adanya plak atau penyumbatan di pembuluh darah jantung.

Kondisi ini berdampak pada terganggunya fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Seseorang yang mengalami serangan jantung akan menunjukkan beberapa gejala, seperti:

- Nyeri di bagian dada, tulang rusuk bagian bawah, dan lengan yang menjalar hingga ke leher, rahang, bahu, sampai punggung
- Pusing, mual, dan muntah
- Nyeri di perut bagian atas atau ulu hati
- Lemas
- Keringat berlebih
- Sesak napas
- Detak jantung lebih cepat atau berdebar
- Perut kembung

Gejala tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau lebih dan tidak hilang meski sudah minum obat pereda nyeri biasa. Gejala yang muncul pun bisa bersifat ringan hingga berat.

Untuk beberapa kasus, serangan jantung terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Kondisi ini disebut dengan silent myocardial infaction.

2. Jantung koroner

Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung terhambat akibat penumpukan plak atau aterosklerosis.

Penyakit jantung koroner umumnya ditandai oleh rasa tidak nyaman, nyeri, atau rasa tertekan di bagian dada. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain, seperti:

- Lemas dan pusing
- Jantung berdebar atau palpitasi
- Keringat dingin
- Mual
- Napas pendek atau sesak napas

3. Aritmia

Aritmia terjadi ketika jantung berdetak secara tidak beraturan akibat adanya gangguan aliran listrik di saraf yang mengatur irama jantung.

Kondisi ini menyebabkan detak jantung terlalu lambat atau terlalu cepat, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik.

Gangguan irama jantung biasanya disertai dengan gejala berikut ini:

- Jantung berdebar atau palpitasi
- Nyeri di dada
- Pusing
- Lemas
- Napas pendek
- Penurunan kesadaran atau pingsan

4. Fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung lebih cepat dari kondisi normal.

Denyut jantung normal adalah 60–100 kali per menit. Sedangkan pada kondisi fibrilasi atrium, denyut jantung bisa lebih dari 100 kali per menit.

Sama halnya dengan serangan jantung, fibrilasi atrium terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ada beberapa tanda dan gejala fibrilasi atrium yang umumnya muncul, di antaranya:

- Jantung berdebar atau palpitasi
- Nyeri di bagian dada
- Sesak napas saat beraktivitas normal
- Lemas dan pusing secara tiba-tiba

Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa pembekuan darah, stroke, hingga gagal jantung.

5. Gagal jantung

Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh. Beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi dan penyempitan pembuluh darah, dapat menyebabkan otot jantung melemah dan memicu terjadinya gagal jantung.

Gejala dari gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus atau terjadi secara mendadak. Berikut ini adalah tanda dan gejala gagal jantung:

- Sesak napas saat beristirahat atau berbaring
- Batuk
- Pembengkakan di area perut, kaki, dan pergelangan kaki
- Pusing
- Letih dan lemas
- Sulit berkonsentrasi
- Nafsu makan berkurang

6. Perikarditis

Perikarditis adalah peradangan pada perikardium, yaitu lapisan yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi jantung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, atau gangguan autoimun.

Perikarditis umumnya ditandai dengan gejala demam, jantung berdebar, tubuh terasa lemas, serta nyeri di bagian tengah dada dan terasa menusuk. Rasa nyeri tersebut akan semakin berat apabila penderita menarik napas, batuk, atau berbaring. Jika tidak segera ditangani, perikarditis berisiko menyebabkan kematian.

7. Kardiomiopati

Kardiomiopati mengacu pada gangguan otot jantung atau lebih dikenal dengan istilah lemah jantung. Kondisi ini menyebabkan otot jantung menebal, membesar, atau menjadi kaku.

Beberapa penderita kardiomiopati tidak menunjukkan gejala dan dapat menjalani hidup dengan normal. Namun, tidak sedikit pula yang menunjukkan gejala dan memburuk seiring menurunnya fungsi jantung. Gangguan jantung ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- Nyeri dada setelah berolahraga dan setelah makan
- Kelelahan
- Palpitasi
- Pembengkakan di lengan atau tungkai kaki
- Pingsan

8. Penyakit katup jantung

Jantung memiliki 4 katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah dari dan menuju jantung. Namun, pada penderita penyakit katup jantung, salah satu katup atau lebih tidak dapat membuka atau menutup dengan baik sehingga mengganggu fungsi jantung dalam memompa darah.

Jika katup jantung mengalami gangguan, penderitanya akan menunjukkan gejala berupa:

- Nyeri di dada saat beraktivitas atau menghirup udara dingin
- Lemas dan pusing
- Palpitasi atau dada berdebar. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Jenis-jenis Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai, 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved