Luar Negeri
Sempat Hebohkan Dunia, Wanita yang Mengaku Melahirkan 10 Anak Sekaligus Akhirnya Dibawa ke RSJ
Ia dibawa ke Rumah Sakit Jiwa negara itu untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaanya karena diduga telah mengarang cerita.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Setelah itu, Gosiame menjalani perawatan di rumah sakit jiwa dengan alasan mengarang cerita melahirkan 10 untuk keuntungan pribadi.
Sebelumnya, pengakuan wanita yang melahirkan 10 anak sekaligus telah menggemparkan dunia.
Namun, masyarakat mulai meragukan dan mempertanyakan keaslian informasi tersebut.
Hampir tidak mungkin seorang wanita melahirkan 10 anak sekalius dalam kondisi sehat.
Apalagi tidak ada bukti foto atau keterangan medis yang menguatkannya.
Wanita berusia 37 tahun dari Afrika Selatan itu mengatakan dia melahirkan 10 anak dalam satu waktu di sebuah rumah sakit di kota Pretoria, pada awal Juni ini.
Wanita yang bernama Gosiame Thamara Sithole diyakini telah melahirkan 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, yang dikandung secara alami.
Baca juga: Luar Biasa, Seorang Wanita Afrika Selatan Melahirkan 10 Bayi Kembar, Catat Rekor Baru Dunia
Ia melahirkan melalui operasi caesar pada usia kandungan 29 minggu.
Gosiame kini telah memecahkan rekor dunia, yang sebelumnya di pegang oleh Halima Cisse dari Mali yang melahirkan sembilan bayi di sebuah rumah sakit di Maroko pada Mei lalu.
Namun, rekor tersebut belum dikonfirmasi oleh dokter atau dari pihak Guinness World Records.
Dalam cerita yang dibangun oleh Gosiame, dokter awalnya mengatakan bahwa dia mengandung enam anak.
Kemudian wanita itu dilakukan USG dan dokter merevisi angkanya menjadi delapan anak.
Sang ibu, yang berasal dari perkampungan Thembisa di Kota Metropolitan Ekurhuleni, adalah seorang manajer toko ritel yang sudah memiliki dua anak kembar berusia enam tahun.
Baca juga: Permata Afrika Selatan Pemicu Kerusuhan, Ternyata Kuarsa, Bukan Berlian
Awal tahun ini dia mengungkapkan kehamilan yang sulit dan mengalami sakit badan sampai ke kaki serta mules.
Dia juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa anak-anaknya yang belum lahir tidak akan selamat dari kehamilan berisiko tinggi.