KPK juga Bidik Dana Refocusing

Penyelidikan yang sedang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Aceh mengarah pada beberapa kasus.

Editor: bakri
For Serambinews.com
Koordinator MaTA, Alfian 

Keempat orang tersebut diperiksa di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh, Jalan T Panglima Nyak Makam, Banda Aceh.  Kantor itu sudah dipakai oleh penyidik KPK sejak Senin (21/6/2021) lalu untuk melakukan serangkaian pemeriksaan dan penyelidikan kasus dugaan korupsi di Aceh.

Masih seperti beberapa pejabat sebelumnya, mereka yang diperiksa hari ini (kemarin-red) terkait dugaan kasus korupsi pada pengadaan Kapal Aceh Hebat dan pada sejumlah proyek lain yang didanai dengan skema tahun jamak atau multiyears contract (MYC).

Pantauan Serambi, pagi hingga siang kemarin, Kantor BPKP Perwakilan Aceh, terlihat seperti biasa. Aktifitas kantor berjalan normal, serta tidak ada tanda-tanda adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK di sana.  Informasi dihimpun Serambi, pemeriksaan dilakukan KPK di lantai tiga kantor tersebut.

Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh, Indra Khaira Jaya, yang dijumpai Serambi di kantornya, kemarin, mengakui ada pemeriksaan oleh KPK di kantornya. "Iya masih ada pemeriksaan, KPK memang masih melakukan penyelidikan semacam melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) lah ya. Itu dimulai dari adanya informasi yang menurut mereka memiliki keyakinan cukup tinggi," kata Indra.

Indra mengatakan, gedung BPKP akan dipakai oleh KPK hingga Jumat (25/6/2021) besok. Dalam pemeriksaan secara maraton ini, KPK menargetkan dapat meminta keterangan tujuh orang setiap hari sejak Senin hingga Jumat.

"Ada tujuah penyidik KPK di sini. Mereka ingin proses ini seminggu, target satu hari ada tujuh orang yang dimintai keterangan. Banyakangkan ada 30 orang lebih mungkin sampai Jumat nanti," kata dia.

Lalu, informasi yang dihimpun Serambi, empat orang yang diperiksa KPK hari ini (kemarin-red) berasal dari pihak swasta atau dari luar pemerintah. Informasinya, keempat orang itu berasal dari salah satu perusahaan di Nagan Raya. (dan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved