Pupuk Subsidi
Komisi II DPRA Minta Data RDKK Petani Perima Pupuk Subsidi Selalu Diperbaharui
Menurut data dari Distanbun Aceh, jumlah petani penerima pupuk subsidi di Aceh, sebanyak 461.307 orang, yang berasal dari lima subsentor pertanian, ya
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir menyarankan kepada Tim Pengawas Distribusi Pupuk Subsidi, pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, maupun Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di Kabupaten/Kota dan Kecamatan, setiap tahunnya melakukan pembaharuan data anggota kelompok tani peneriman manfaat pupuk subsidi di Aceh.
“Jika data penerima pupuk subsidi, selalu di update dan bila ada petani yang meninggal dunia, atau pindah tempat tinggal, jatah pupuk subsidinya bisa digunakan petani yang baru masuk daftar e-RDKK, sehingga tidak diselewengkan,” kata Irpannusir kepada Serambinews.com, Jumat (25/6), menanggapi masih banyak petani padi di daerah yang belum masuk dalam daftar e-RDKK penerima pupuk subsidi di desanya.
Menurut data dari Distanbun Aceh, jumlah petani penerima pupuk subsidi di Aceh, sebanyak 461.307 orang, yang berasal dari lima subsentor pertanian, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternkan dan perikanan.
Irpannusir menyebutkan petani baru bisa menerima pupuk subsidi, setelah namanya masuk dalam daftar e-RDKK yang diusulkan Penyuluh Pertanian Kecamatan masuk ke dalam aplikasi Sistim Penyuluh Pertanian (Simluhtan).
Dari 461.307 orang jumlah petani penerima pupuk subsidi tersebut, menurut data dari Distanbun Aceh, paling banyak penerimanya ada di Aceh Utara sebanyak 74.847 orang dengan luas areal 100.688,49 hektar, kemudian Pidie sebanyak 57.078 orang, dengan luas areal 78.063,16 hektar, berikutnya Bireuen sebanyak 47.688 orang dengan luas areal 54.924,76 hektar. Sedangkan Aceh Besar sebanyak 38.186 orang, dengan luasareal tanam 52.424,23 hektare.
• Petani Agara Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi, Ali Basrah akan Kawal Jalur Distribusi
• Banyak Petani di Aceh belum Miliki Kartu Tani, Tak Bisa Dapat Pupuk Subsidi, Begini Cara Mendaftar
Petani penerima pupuk subsidi sebanyak 461.307 orang, memiliki areal tanam seluas 779.565 hektare, yaitu tanaman pangan 547.524 hektare, hortikultura 22.674 hektar, perkebunan 202.254 hektar, peternakan 3.997 hektar dan perikanan 3.115 hektare.
Dari 779.565 hektar lahan yang menjadi target tanamnya, sebut Fahrurrazi, jumlah pupuk urea subsidi yang dibutuhkan sebanyak 135,781 ton.
Sementara kuota pupuk urea subsidi yang diberikan untuk Aceh tahun 2021 ini dari Kementan, hanya sebanyak 76.006 ton, atau baru sebesar 55,97 persen.
Untuk pupuk subsidi jenis SP 36, kebutuhannya 35.010 ton, kuota yang diberikan sebanyak 17.019 atau baru sebesar 48,61 persen. Untuk jenis pupuk ZA kebutuhannya sebanyak 28.246 ton, tapi kuota pupuk ZA yang diberikan hanya 12.437 ton, atau baru sebesar 44,02 persen.
Untuk jenis pupuk NPK, kebutuhannya 174.514 ton, tapi kuota pupuk NPK yang diberikan sebanyak sebanyak 45.020 ton, atau baru sebesar 25,79 persen dan pupuk jenis organik kebutuhannya sebanyak 298.595 ton, tapi kuota pupuk subsidi organik yang diberikan sangat sedikit, hanya sebanyak 7.939 ton, atau baru sebesar 2,47 persen.
Jadi, ungkap Irpannusir, stok pupuk subsidi jenis urea, NPK, SP-36, dan ZA sering cepat habis di kios pengecernya, salah satu penyebabnya karena alokasi pupuk subsidi yang diberikan Kementan untuk petani di Aceh jumlahnya jauh dibawah kebutuhannya.
Kemudian, lanjut Ketua Komisi II DPRA itu, menurut penjelasan dari Kementan, dalam beberapa tahun terakhir ini, alokasi pupuk subsidi secara nasional cenderung menurun dan jauh dari kebutuhannya.
Kebutuhan pupuk subsudi secara nasional berkisar 23 juta ton. Sementara dana dianggarkan dalam APBN 2021, hanya untuk mengadakan 9 juta ton pupuk subsidi.
“Untuk pengadaan pupuk subsidi secara nasional, Kementan baru memenuhi sebesar 39,13 persen, atau 9 juta ton, dari kebutuhannya sebanyak 23 juta ton,”ujar Fahrurrazi.