Luar Negeri

PBB Desak Israel Hentikan Pembangunan Permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur,

PBB menilai permukiman itu ilegal dan mendesak pemerintah baru Israel untuk segera menghentikannya.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Para pemuda Palestina melakukan demonstrasi saat pasukan khusus Israel melakukan operasi penangkapan di Jenin, Tepi Barat, Kamis (10/6/2021). 

Wennesland mengatakan periode antara Maret dan Juni yang tercakup dalam laporan itu menyaksikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam tingkat kekerasan antara Israel dan Palestina, termasuk permusuhan antara Israel dan faksi-faksi di Gaza dalam skala dan intensitas yang tidak terlihat dalam beberapa tahun.

Dia mengatakan genjatan senjata setelah perang Gaza 11 hari bulan lalu tetap sangat rapuh.

Karenanya PBB bekerja sama dengan Israel, Palestina dan mitra termasuk Mesir untuk memperkuat gencatan senjata, memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang mendesak dan menstabilkan situasi di Gaza.

Hamas, yang mengendalikan Jalur Gaza, telah menuntut pelonggaran blokade Israel yang signifikan.

 Israel mengatakan tidak akan mentolerir serangan sekecil apa pun dari Gaza, termasuk peluncuran balon api, yang memicu serangan udara Israel pekan lalu.

"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri dari langkah sepihak dan provokasi, mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan, dan memungkinkan upaya ini berhasil," kata Wennesland kepada dewan.

"Setiap orang harus melakukan bagian mereka untuk memfasilitasi diskusi yang sedang berlangsung untuk menstabilkan situasi di lapangan dan menghindari eskalasi lain yang menghancurkan di Gaza," ujarnya.

Dia menyerukan kepada semua faksi Palestina untuk melakukan upaya serius untuk memastikan penyatuan kembali Gaza dan Tepi Barat di bawah pemerintahan nasional tunggal, sah, demokratis." Ia mengatakan bahwa Gaza harus tetap menjadi bagian dari negara Palestina dan solusi dua negara.

Selama periode pelaporan Maret hingga Juni, Guterres mengatakan 295 warga Palestina, termasuk 42 wanita dan 73 anak-anak, tewas karena pasukan keamanan Israel dan 10.149 terluka selama demonstrasi, bentrokan, operasi pencarian dan penangkapan, serangan udara, penembakan dan insiden lainnya di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem timur.

Sekjen PBB mengatakan 90 anggota pasukan keamanan Israel dan 857 warga sipil Israel terluka oleh warga Palestina selama periode yang sama dalam bentrokan, insiden di mana batu dan bom api dilemparkan, penembakan roket dan mortir dan insiden lainnya tanpa pandang bulu.

Perang Gaza adalah eskalasi terburuk permusuhan sejak 2014, dengan kelompok-kelompok bersenjata Palestina menembakkan lebih dari 4.000 roket dan proyektil ke arah Israel dan pasukan Israel melakukan lebih dari 1.500 serangan dari udara, darat dan laut melintasi Jalur Gaza, kata Guterres, mengutip sumber-sumber Israel.

Selama konflik, 259 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 41 wanita, sementara sembilan warga Israel, termasuk dua anak-anak, tewas bersama dengan tiga orang asing. Ratusan warga Israel terluka. (ARAB NEWS)

Baca juga: Kisah Warsidin Hidup Bersama Buaya Selama 20 Tahun, Kini Harus Berpisah Usai Dievakuasi BKSDA

Baca juga: Gedung Tinggi Champlain Towers South di California Runtuh, Hampir 100 Orang Dinyatakan Masih Hilang

Baca juga: Seruan Kanselir Jerman Angela Merkel Agar UE Mengkarantina Pelancong Inggris Mendapat Kritikan Keras

 Tribunnews.com dengan judul PBB Desak Israel Segera Hentikan Pembangunan Permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved