Internasional
Milisi Syiah Irak Bersumpah Akan Tetap Targetkan Pasukan AS
Faksi-faksi milisi Syiah di Irak yang didukung Iran bersumpah akan membalas dendam atas serangan AS di perbatasan Suriah-Irak.
SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Faksi-faksi milisi Syiah di Irak yang didukung Iran bersumpah akan membalas dendam atas serangan AS di perbatasan Suriah-Irak.
Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa akan terus menargetkan pasukan AS.
"Kami ... akan membalas darah para martir kami yang saleh terhadap para pelaku kejahatan keji ini dan dengan bantuan Tuhan kami akan membuat musuh merasakan pahitnya balas dendam," kata mereka.
Pasukan Mobilisasi Populer, sebuah payung yang disetujui Irak termasuk yang menjadi sasaran serangan AS,
Dilansir AP, Selasa (29/6/2021), kelompok itu mengatakan sedang dalam misi mencegah infiltrasi ISIS dan menyangkal keberadaan gudang senjata.
Militer Irak mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran terang-terangan.
Bahkan, tidak dapat diterima terhadap kedaulatan Irak dan keamanan nasional.
Baca juga: Lima Roket Hantam Pangkalan Udara di Baghdad, Tempat Berkumpulnya Jet Tempur F-16 Irak
"Ini disebut untuk menghindari eskalasi, tetapi juga menolak Irak menjadi arena untuk menyelesaikan rekening," katanya.
Di Iran, juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh menuduh AS menciptakan ketidakstabilan di kawasan.
"Yang pasti, apa yang dilakukan AS mengganggu keamanan kawasan," katanya.
Pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan itu.
Serangan itu memicu kemarahan sebagian besar anggota parlemen Irak Syiah.
Sehingga, mendorong parlemen untuk mengeluarkan resolusi yang tidak mengikat.
Untuk menekan pemerintah Irak agar mengusir pasukan asing dari negara itu.
Baca juga: Roket Katyusha Hantam Pangkalan Militer Amerikat Serikat di Irak
Serangan Minggu (27/6/2021) menandai kedua kalinya pemerintahan Joe Biden melancarkan serangan udara di sepanjang wilayah perbatasan Irak-Suriah.
Pada Februari 2021, AS melancarkan serangan udara terhadap fasilitas di Suriah, dekat perbatasan Irak.
Dikatakan digunakan oleh kelompok-kelompok milisi Syiah yang didukung Iran.
Pentagon mengatakan serangan itu adalah pembalasan atas serangan roket di Irak awal bulan itu.
Menewaskan satu kontraktor sipil dan melukai seorang anggota layanan AS dan pasukan koalisi lainnya.
Pada saat itu, Biden mengatakan Iran harus melihat keputusannya untuk mengizinkan serangan udara AS di Suriah.
Baca juga: Irak Tangkap Dua Jenderal, Menerima Suap di Pelabuhan Utama, Negara Dirugikan Triliunan Rupiah
Dikatakan, itu sebagai peringatan ia dapat mengharapkan konsekuensi atas dukungannya terhadap kelompok-kelompok milisi yang mengancam kepentingan atau personel AS.
“Anda tidak bisa bertindak dengan impunitas, hati-hati,” kata Biden ketika seorang reporter bertanya pesan apa yang ingin dia kirim ke Iran.(*)