Berita Aceh Jaya

Pengusaha Daun Kelor di Aceh Jaya Keluhkan Iklim Usaha di Tengah Pandemi

Menurunnya omset selama tahun 2021 ini akibat kurangnya permintaan dari luar daerah dan terkendala ongkir yang terlalu mahal.

Penulis: Riski Bintang | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Salah satu lokasi usaha daun kelor milik warga di Aceh Jaya yang mengalami penurunan produksi selama pandemi, Senin (29/6/2021) 

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Pandemi Covid-19 telah menguncang berbagai sektor perekonomian bahkan termasuk pelaku usaha UMKM di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya.

Seperti halnya dirasakan oleh Salah satu pelaku usaha Daun Kelor di Aceh Jaya, dimana omset usaha miliknya menurun drastis hingga mencapai 80 persen dari tahun sebelumnya.

"Tahun sebelumnya kami produksinya rutin, dalam seminggu bisa 3-4 kali tetapi untuk tahun ini hanya memproduksi 3 - 4 kali dalam sebulan itupun tergantung permintaan saja," kata Cut Susi Yani owner usaha daun kelor.

Cut Susi mengaku, menurunnya omset selama tahun 2021 ini akibat kurangnya permintaan dari luar daerah dan terkendala ongkir yang terlalu mahal.

"Dalam sebulan pendapatan hanya berkisar antara 4 - 5 juta saja, sedangkan tahun sebelumnya pendapatan hingga 20 juta per bulannya," katanya.

Akibat menurunnya permintaan, dirinya terpaksa memberhentikan seluruh  karyawan yang berkerja di tempat usaha miliknya.

"Untuk karyawan kami panggil di saat lagi produksi saja, dan selesai pekerjaan langsung kita bayar upah mareka," cetusnya.

Baca juga: VIDEO Nelayan Aceh Dipenjara karena Tolong Rohingya di Laut, Istri Menangis Tiap Kali Anaknya Nanya

Baca juga: VIDEO - Terpisah Bertahun-tahun, Bahkan Dikira Sudah Meninggal, Adik Temukan Abang Kandungnya

Baca juga: Daun Bidara Adalah Pohon Surga yang Ada di Dunia, Khasiatnya Dipercaya Ampuh Mengusir Jin

Cut Susi mengungkapkan, usaha yang di jalankan sudah berlangsung sejak tahun 2016. 

Dengan produk yang dihasilkan dari usaha itu seperti kapsule serbuk daun kelor, minyak biji daun kelor, sabun kelor, dan serbuk daun kelor.

"Kalau kapsule daun kelor di jual per botol isi 50 butir seharga Rp 50 ribu dan botol isi 100 butir Rp 100 ribu, minyak biji daun kelor isi 25 mililiter seharga Rp 105.000, sabun kelor Rp15.000 ribu, sedangkan serbuk daun kelor di jual untuk 500 gram Rp 125.000 ribu," terangnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved