Warga Kembali Hirup Gas Beracun, 12 Orang Dirawat, Seratusan Lainnya Mengungsi
Hanya berselang dua bulan, warga Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, kembali terpapar gas beracun
Perusahaan juga langsung mengukur kadar gas di pemukiman warga dan lokasi sumur pada Minggu (27/6/2021) malam. Dari hasil pengukuran itu, disebutkan hasilnya ‘aman’ dan tidak ditemukan adanya gas yang menyebabkan timbulnya bau.
“Berdasarkan monitoring pekerja perusahaan di lokasi, hingga Minggu (27/6/2021) malam tidak ditemukan adanya bau gas. Selain itu, perusahaan juga tidak sedang melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan bau. Namun perusahaan terus memonitor aktivitas operasi,” tulis VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.
Perusahaan juga telah berkoordinasi dengan puskesmas, rumah sakit dan aparat daerah terkait warga yang saat ini mengungsi. “Kami juga telah berkoordinasi dengan BPMA dan aparat terkait serta berharap dukungan masyarakat, pemerintah serta pemangku kepentingan agar operasi perusahaan dapat berjalan aman,” tambah dia.
Gerak cepat
Di sisi lain, Pemerintah Aceh langsung melakukan gerak cepat. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan sejumlah perangkat kerja Pemkab Aceh Timur, Pemerintah Aceh melakukan upaya evakuasi warga setempat pada malam kejadian.
"Sejak semalam atas arahan dan perintah Pak Gubernur, Pak Sekda Aceh langsung menggelar rapat bersama sejumlah kepala SKPA untuk menindaklanjuti dan menangani kejadian ini," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, Senin (28/6/2021).
Iswanto menyebutkan, saat ini Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Timur sudah mendirikan posko di halaman Kantor Camat Banda Alam untuk mengkoordinir penanganan musibah yang terjadi. Di posko tersebut pemerintah menyediakan tenda pengungsian, dapur umum, dan bantuan kesehatan yang ditangani langsung oleh dokter.
"Saat ini Kepala BPBA bersama tim sudah berada di lokasi kejadian untuk memantau kondisi warga. Keadaan di lapangan berdasarkan laporan sudah aman dan terkendali. Tim kesehatan terus siaga," kata Iswanto.
Iswanto menjelaskan, kejadian kebocoran gas itu terjadi saat adanya kegiatan pencucian sumur gas untuk meningkatkan produksi. Titik lokasi kegiatan tersebut berjarak lebih kurang 12 kilometer dari perkampungan warga.
Sementara itu, Kepala BPBA, Ilyas, dari lokasi kejadian melaporkan, saat ini ada sekitar 150 warga yang mengungsi di posko yang didirikan BPBA dan BPBD Aceh Timur di halaman Kantor Camat Banda Alam. Mereka yang dominan mengungsi adalah kaum perempuan dan anak-anak.
Dalam kesempatan itu, Ilyas juga menyampaikan, untuk mencegah terulangnya kebocoran, tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh akan mengecek langsung kondisi di lapangan dan melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan.(c49/dan)