Berita Pidie
Wabup Pidie Puji Kecamatan Simpang Tiga, Animo Masyarakat Suntik Vaksin Tinggi
Ia sudah pernah merasakan terpapar covid-19 dan terus berupaya supaya menjaga kekebalan tubuh.
Wabup Pidie mengatakan, jika antisipasi sudah ada maka kegiatan normal sudah mulai bisa diterapkan kembali.
"Jika sudah normal, tidak perlu menutup kedai sampai pukul 22.00 WIB. Tidak perlu kekhawatiran lagi, cuma masalahnya saat ini pandemi masih ada," tuturnya.
Di satu sisi, ia memahami kondisi masyarakat sekarang ini yang maunya tidak diatur, tapi ini harus karena kondisi tidak normal.
Maka itu guna mencegah terpapar virus corana atau covid19 diimbau masyarakat jangan berkerumun.
"Kita batasi kegiatan durasi berkerumun. Begitu jam 22.00 WIB sudah bisa bubar. Apalagi ada piala eropa," ujarnya.
Ditanya bagaimana solusi masyarakat mencegah?
Wabup Pidie mengaku jalan keluarnya harus vaksin sebab inilah harus dilakukan supaya mencegah kasus ini.
"Datanglah berduyun duyun ke puskesmas. Masyarakat berhak meminta untuk mendapat vaksin," katanya.
Ditargetkan dalam sehari tiap puskesmas dapat memberi vaksin sebanyak 100 orang dikalikan 26 puskesmas di seluruh Pidie plus dua rumah sakit plat merah.
Sampai kapan kita kapan berhenti vaksin? Setelah adanya 70 persen dari total masyarakat sudah mendapat vaksin.
Aturan sudah bisa dilonggarkan karena sudah terbentuk kelompok yang sehat adanya kekebalan komunitas.
Di sisi lain, Fadhlullah TM Daud mencontohkan seperti di Negara Singapura kenapa di sana menganggap lebih aman karena mereka sudah vaksin.
"Artinya vaksin itu sangat perlu, guna meminimalisir kasus covid19. Ajaklah masyarakat sama sama vaksin.
Setelah di vaksin saya merasa lebih enak. Proses suntiknya sama sekali tidak sakit," terang Wabup Pidie mengaku pernah terpapr covid19.
Di sisi lain Wabup Pidie juga memuji Kecamatan Simpang Tiga karena di sana minat masyarakat sangat tinggi.