Euro 2020
WHO: Kerumunan Suporter Euro 2020 Picu Peningkatan Infeksi Virus Corona
Peningkatan infeksi telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gelombang ketiga dapat menyebar ke seluruh Eropa pada musim gugur jika orang tidak divaksin.
SERAMBINEWS.COM, COPENHAGEN - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kerumunan orang di stadion menyaksikan perhelatan Euro 2020, di pub dan bar sudah memicu peningkatan infeksi virus Corona (Covid-19) di Benua Eropa.
Penurunan kasus virus corona selama 10 pekan di kawasan tersebut sudah berakhir.
Gelombang infeksi baru tidak dapat dihindari jika penggemar sepakbola dan lainnya lengah, kata WHO.
"Kita perlu melihat lebih dari sekadar stadion itu sendiri," kata petugas darurat senior WHO, Catherine Smallwood kepada wartawan, seperti dilansir Antaranews, Kamis (1/7/2021).
Pekan lalu, jumlah kasus baru naik 10 persen.
Hal ini dipicu oleh pencampuran kerumunan di kota-kota tuan rumah Euro 2020, perjalanan dan pelonggaran pembatasan sosial, kata WHO.
“Kita perlu melihat bagaimana orang-orang sampai di sana, apakah mereka bepergian dengan konvoi bus besar yang penuh sesak? Dan ketika mereka meninggalkan stadion, apakah mereka pergi ke bar dan pub yang ramai untuk menonton pertandingan? Peristiwa kecil terus-menerus inilah yang mendorong penyebaran virus," ujar Smallwood.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer menegaskan, keputusan badan sepakbola Eropa, UEFA untuk mengizinkan kerumunan besar di Euro 2020 sama sekali tidak bertanggung jawab.
UEFA mengatakan, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa langkah-langkah mitigasi di kota tuan rumah "sepenuhnya selaras dengan peraturan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan masyarakat setempat yang kompeten".
Peningkatan kasus Covid-19 baru terjadi karena varian virus Delta yang lebih menular menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa.
Hampir 2.000 orang yang tinggal di Skotlandia sudah menghadiri acara Euro 2020 saat terinfeksi Covid-19.
Kemudian, banyak yang menghadiri pertandingan penyisihan grup melawan Inggris di London pada 18 Juni 2021, kata pihak berwenang Skotlandia, Rabu (30/6/2021).
Peningkatan infeksi telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gelombang ketiga dapat menyebar ke seluruh Eropa pada musim gugur jika orang tidak divaksin.
"Kekhawatiran akan lonjakan musim gugur masih ada, tetapi apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa itu mungkin datang lebih awal," kata Smallwood.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah, Hari Ini 4 Warga Lhokseumawe Terpapar Virus Corona Sembuh 12 Orang
Baca juga: Kadis PUPR Nagan Raya Sembuh, Kepala DPMG-P4, Kepala BPKD & Sekretaris Bappeda Masih Isolasi Mandiri
Baca juga: Penyebab Mbak You Meninggal, Jenazah Dimakamkan di Salatiga, Singgung Bahagia pada Unggahan Terakhir
Baca juga: Bagaimana Pengisian Nama yang Benar saat Mendaftar CPNS atau PPPK di SSCASN? Simak Penjelasannya
300 Suporter Terpapar Covid-19