Seleb
Ki Manteb Soedharsono Pancen Oye Menikah 8 Kali hingga Tidak Mau Berpoligami, Ini Alasannya
Meninggalnya pedalang yang akrab disapa Ki Manteb ini dikenal sebagai sosok yang kuat prinsipnya terhadap keluarga, termasuk tidak berpoligami.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Bahkan kadangkala seringkali berkata yang intinya merendahkan profesi Manteb sang suami.
Oleh karena itu Manteb sering tersinggung dengan ucapan-ucapan isteri.
Terkadang berkata bahwa penghasilan dalang hanya di waktu musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan tidak dapat diharapkan hasilnya.
Ucapan dan kata-kata Samirah itu membuat hati Manteb merasa jengkel.
Puncak kejengkelan Manteb akhirnya berujung pada dua pilihan yang diajukan kepada istrinya.
Manteb kemudian menanting Samirah untuk memilih dua pilihan yaitu memilih untuk tetap ikut suami atau memilih orangtua.
Ternyata jawaban yang dilontarkan oleh Samirah memilih ikut orangtua.
Semenjak itu Manteb meninggalkan rumah mertua dan kembali ke rumah orangtuanya di Jatimalang.
Padahal pada waktu itu Samirah sedang mengandung anak pertama, yang kemudian pada tahun 1966 lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Medhot Samiyana.
Bayi Medhot diasuh oleh Samirah yang tidak lain adalah ibu kandungnya hingga berusia 7 tahun.
Setelah usia 7 tahun inilah kemudian Medhot diambil dan diasuh oleh Ki Manteb bersama kakek dan neneknya di Jatimalang.
Istri Kedua
Pada tahun 1967 setelah berpisah dengan isteri pertamanya, Manteb menikah lagi untuk yang kedua kali dengan Suparmi, atas kehendak ortangtuanya juga dengan anak seorang lurah Plosokerep, Bendosari, Sukoharjo.
Dari perkawinan ini dikaruniai seorang putri bernama Endar Maryati.
Namun di perkawinan kedua ini juga tidak bertahan lama yang akhirnya terjadi perpisahan.