Pupuk Subsidi Langka di Aceh, Apdesi Lapor ke DPR
Kelangkaan pupuk subsidi di Aceh pada setiap musim tanam tiba selalu menjadi persoalan utama bagi petani
JAKARTA - Kelangkaan pupuk subsidi di Aceh pada setiap musim tanam tiba selalu menjadi persoalan utama bagi petani. Selain langka, pupuk yang mestinya menjadi milik petani tersebut juga mahal di pasaran. Demikian keluhan disampaikan oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Aceh saat beraudiensi dengan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI di Jakarta, Kamis (1/7/2021).
Turut hadir pada audiensi tersebut Sekretaris Apdesi Provinsi Aceh, Saiful Ifky, Ketua Apdesi Kabupaten Aceh Besar Geuchik Muslim, Ketua Apdesi Kecamatan Darussalam Salamun SH beserta sekretarisnya Satria Maulana Putra MM dan perwakilan keuchik dari Kecamatan Kutabaro dan Darussalam, Aceh Besar.
Kehadiran mereka disambut oleh Anggota DPR RI Fraksi PKB, Irmawan yang juga Ketua DPW PKB Aceh dan Sekretarisnya, Munawar AR MSi. "Inilah yang menjadi persoalan selama ini pak, tiap musim tanam para petani kita kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah bahkan jikapun ada harga jualnya juga tinggi," kata Drs Zamri A Rafar, salah satu perwakilan keuchik.
Selain persoalan pupuk, kebutuhan alat mesin pertanian untuk pengolahan tanah seperti cultivator, combain, traktor roda 4 juga sangat diperlukan petani. Sebab, selain menanam padi banyak petani yang juga memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam sayur mayur guna di pasok ke pasar-pasar yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Kami berharap ada program kerja yang bisa mengakomodir para petani sayur mayur ini," ujarnya. Manyahuti persoalan pupuk yang dihadapi petani, Anggota DPR RI Irmawan mengatakan saat ini Komisi IV sedang mencari formula baru agar subsidi yang dilakukan benar-benar dirasakan oleh petani. "Pupuk subsidi mau dihilangkan, karena selama ini banyak permainan di sini, dikelola cukong, pengusaha, danrekayasa administrasi untuk mendapatkan kuota banyak," ungkapnya.
Ia berjanji akan menyampaikan keresahan masyarakat petani kepada menteri terkait agar segera ada solusi, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang. "Hal-hal ini insyaallah akan kita tuntaskan, apa yang bapak ibu sampaikan akan kami sampaikan langsung kepada pak menteri saat RDP berlangsung," ujar mantan Ketua KNPI Gayo Lues ini. Pada kesempatan sama, Irmawan juga mengaku selama ini ia telah mengusulkan banyak program-program yang menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat kepada pemerintah.
Seperti bantuan rehab rumah melalui program BSPS, perbaikan dan pembangunan ratusan kilometer jaringan irigasi tersier, bantuan pekarangan pangan lestari yang baru-baru ini sudah disalurkan senilai Rp 2,4 miliar. "Kemudian, alat alat dan mesin pertanian (alsintan), ternak kambing, sapi ayam dan program-program lain dari Komisi IV," sebut Irmawan.(mas)