Jurnalisme Warga
Keutapang Dua, Kota Kecil dengan Beragam Kuliner
Keutapang Dua telah berperan menghidupkan urat nadi ekonomi Kabupaten Aceh Besar, dengan tumbuhnya wilayah tersebut menjadi kota wisata kuliner.
Deni Satria, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Serambi Mekkah Melaporkan untuk Serambinews.com
GELIAT malam di Keutapang Dua, Aceh Besar, menarik untuk diulas, terutama jika menyangkut tentang kuliner.
Selain menjadi indikator pergerakan ekonomi, suguhan warna malam di sana juga mengisahkan tentang keberagaman, kedamaian, serta kenyamanan hidup di kota kecil ini.
Suasana malam Keutapang Dua dengan aneka kuliner-nya telah menghadirkan keindahan.
Kota kecil ini, kini telah menjelma menjadi sebuah landscape yang tumbuh dengan caranya sendiri.
Dia berkembang alami, tanpa ada campur tangan yang signifikan dari Pemerintah setempat.
Pelan tapi pasti, Keutapang Dua telah menjadi icon pusat kuliner wilayah ini.
Tanpa kita sadari, Keutapang Dua telah berperan menghidupkan urat nadi ekonomi Kabupaten Aceh Besar, dengan tumbuhnya wilayah tersebut menjadi kota wisata kuliner.
Di sana tersedia berbagai makanan tradisional sampai berbagai jenis makanan siap saji.
Beberapa di antaranya mulai punya nama, sebut saja, tahu goreng Bang Gam, Sate Cek Jal, Sop buah Pak Lan, dan lain sebagainya.
Agak ke pinggir, penikmat kuliner juga bisa menemukan banyak cafe baru, kedai kopi, dan rumah makan.
Selain itu Keutapang Dua juga diramaikan oleh banyaknya pusat perbelanjaan moderen.
Hiruk-pikuk kuliner di Keutapang Dua sudah menjadi satu dinamika tersendiri, terutama bagi warga Mata Ie, Lampeuneurut, dan sekitarnya.
Baca juga: Hikmah di Balik Corona, Nurzaitun Tulis Buku Pesona Kuliner Aceh Besar
Baca juga: Pemko akan Sulap Peunayong Jadi Taman Bermain, Gedung Parkir, dan Wisata Kuliner, Ini Desainnya
Kota kecil itu kini telah menjadi pilihan menarik bagi masyarakat untuk lokasi bersantai bersama keluarga.
Mengenai soal harga, tidak perlu khawatir.