Internasional
Presiden Dewan Uni Eropa Tuduh Belarusia Izinkan Migran Masuk Lithuania
Presiden Dewan Uni Eropa, Charles Michel, Selasa (6/7/2021) mengatakan negara-negara anggota mencurigai rezim Belarusia mengizinkan Migran masuk Uni
SERAMBINEWS.COM, MEDININKAI - Presiden Dewan Uni Eropa, Charles Michel, Selasa (6/7/2021) mengatakan negara-negara anggota mencurigai rezim Belarusia mengizinkan Migran masuk Uni Eropa.
Dia mengatakan Belarusia memiliki andil masuknya migran, tetapi blok itu tidak terintimidasi.
Layanan penjaga perbatasan Lituania mengatakan selama 24 jam terakhir, telah menahan 131 migran, sebagian besar dari Timur Tengah dan Afrika.
Dikatakan, jumlah total penyeberangan ilegal para migran lebih dari 1.300 orang sepanjang tahun ini.
Lebih banyak, dibandingkan dengan 2020, hanya 81 migran.
“Memang ada kecurigaan bahwa ada peran yang dimainkan oleh rezim Belarusia,” kata Michel selama kunjungan ke kota perbatasan Lituania, Medininkai.
“Kami tidak naif di Eropa dan kami juga tidak terintimidasi,” katanya kepada wartawan.
Dia berbicara bersama Perdana Menteri Lithuania Ingrida Simonyte, yang mengatakan masuknya migran menjadi hal yang sangat serius.
Baca juga: Aktivis Belarusia Tusuk Leher Dirinya, Saat Menjalani Persidangan
Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko pada Selasa (6/7/2021) menyalahkan pihak berwenang Lituania.
Kkarena memicu masuknya migran sendiri setelah Vilnius mengumumkan akan memotong proses permintaan suaka menjadi 10 hari.
Minsk mengatakan pihaknya menangguhkan partisipasinya dalam Kemitraan Timur.
Sebuah inisiatif untuk meningkatkan hubungan antara UE dan tetangga bekas Sovietnya
Setelah Brussels memberlakukan sanksi baru atas pendaratan paksa penerbangan Eropa.
“Jika Anda menyatakan kepada seluruh dunia akan mendaftarkan mereka yang membuat rute melalui Belarus lebih cepat, mereka akan terus berjalan," kata kata Lukashenko, menurut kantor berita lokal Belta.
"Anda membuka pintu bagi para migran ini lebih luas lagi,” tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Belarusia menambahkan penangguhan perjanjian akan memiliki dampak negatif dalam memerangi migrasi ilegal dan kejahatan terorganisir.
Karena Belarus berbagi perbatasan dengan anggota UE, Polandia dan Lithuania.
Sebagian besar migran yang datang ke Lithuania berasal dari Irak.
Baca juga: Ratusan Migran Dikhawatirkan Tewas, Kapal Bertabrakan dan Karam di Perairan Yaman
Michel mengatakan dia akan berbicara dengan perdana menteri Irak akhir pekan ini dalam upaya memulangkan orang-orang tersebut.
"Kami juga akan menghubungi negara asal lainnya untuk melihat bagaimana ... bekerja sama lebih banyak dengan negara-negara ini," ujarnya.
"Tentunya untuk mengirim sinyal tidak mungkin datang ke sini menggunakan alat dan instrumen ilegal," tambahnya.
Bulan lalu, militer Lituania mendirikan beberapa tenda bagi para migran untuk mengatasi peningkatan jumlah tersebut.
Kementerian dalam negeri mengatakan pihaknya berencana memperluas kamp untuk menampung ribuan migran.
Anggota UE dan NATO, Lithuania, telah menjadi pusat oposisi Belarusia.
Baca juga: Warga Tunisia Hormati Migran Tenggelam, Makamkan Secara Islami dan Bermartabat
Menyediakan tempat yang aman bagi Svetlana Tikhanovskaya yang melarikan diri ke sana.
sSetelah mengklaim telah mengalahkan Lukashenko dalam pemilihan presiden 9 Agustus 2020 yang disengketakan.
Jumlah penjaga dari badan perbatasan Uni Eropa, Frontex yang ditempatkan di perbatasan dengan Belarus diperkirakan akan meningkat menjadi 30 tim pada akhir bulan ini.(*)