Berita Banda Aceh
Properti Aceh Masih Terganjal Perbankan, Proses KPR Masih Temui Jalan Panjang
Sektor properti Aceh, provinsi paling ujung di Barat Indonesia ini masih belum bisa bergerak lagi. Pandemi Covid-19 yang juga melanda daerah Syariat
Penulis: M Nur Pakar | Editor: M Nur Pakar
Afwal sempat menyatakan dalam beberapa kesempatan, dukungan perbankan sangat diharapkan dalam membantu properti Aceh.
Ditambahkan, dukungan pemerintah provinsi dan kabupate/kota dalam hal perizinan dan lainnya juga sangat dibutuhkan.
Jika ada dukungan seluruh sektor, maka pembangunan perumahan di Aceh akan berjalan dengan baik.
Tetapi, dengan kondisi saat ini, berbagai persoalan masih ditemui di lapangan, terutama KPR di perbankan, maka jalan masih tersendat-sendat.
Baca juga: Juni, BSI Aceh Satukan Sistem Layanan
Salah seorang pengembang menuturkan untuk mendapatkan KPR di BSI masih harus melalui jalan berliku.
"Sudah seperti proyek di pemerintahan saja," cetusnya.
Dia beralasan, jika ingin mendapatkan KPR, maka keputusan permohonan KPR harus melalui 'bagian'' lain di perbankan yang sama, tetapi nama lama masih melekat.
Afwal mengakui hal itu dengan mengatakan proses mendapatkan KPR masih dihadang jalan berbatuan dan kerikil tajam.
Dia berharap BSI harus menjadi satu-kesatuan utuh, dan nama lama tidak lagi melekat, kecuali dibawah naungan BSI Aceh.
"Jika kondisi terus terjadi seperti ini, maka pengembang harus urut dada, menunggu dan menunggu lagi sebuah persetujuan KPR, padahal konsumen sudah mendesak menempati rumah," ungkapnya.
Afwal yang sudah menjadi Ketua Apersi Aceh sejak 2014 berharap perbankan memberi dukungan kepada pengembang, bukan sebaliknya mempersulit.
Bahkan, jika bisa, membimbing pengembang agar tidak jatuh ke dalam jurang dalam.
"Hal-hal inilah yang seharusnya dilakukan perbankan di aceh, bukan hanya menunggu bola masuk dalam gawang," tamsilnya.
Dia berharap di tengah-tengah badai Pandemi Covid-19, sektor perbankan akan kembali normal dalam mendukung perekonomian masyarakat.
"Saya harap BSI Aceh akan menjadi lokomotif Aceh, bukan hanya tempat menyimpan uang, tetapi juga pembiayaan ke seluruh sektor perekonomian," harapnya.(*)