Luar Negeri
UMNO Tarik Dukungan, Desak Muhyiddin Yassin Segera Mundur dari Perdana Menteri
Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menarik dukungannya untuk pemerintahan Perikatan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Malaysia
Zahid mendesak Muhyiddin untuk mengundurkan diri dan memberi jalan bagi pemimpin sementara untuk mengambil alih sampai pandemi mereda dan pemilihan umum dapat diadakan dengan aman.
"Hal ini penting untuk memungkinkan terbentuknya pemerintahan yang benar-benar stabil dan mendapat mandat mayoritas rakyat," katanya setelah pertemuan dengan badan pengambil keputusan tertinggi UMNO.
Baca juga: UMNO Minta PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mundur, Dianggap Gagal Tangani Kasus Covid-19
Baca juga: Giliran Bendera Hitam Berkibar di Malaysia, PM Muhyiddin Yassin Diminta Mundur
Muhyiddin Baru Saja Menunjuk Petinggi UMNO sebagai Wakilnya
Keputusan UMNO datang tak lama setelah Muhyiddin menunjuk Menteri Pertahanan, Ismail Sabri, yang berasal dari UMNO, sebagai wakilnya.
Hal itu dilakukannya dalam upaya membujuk partai UMNO untuk tetap mendukungnya.
Namun, ketegangan telah terjadi selama berbulan-bulan di aliansi yang berkuasa, dengan UMNO tidak senang berada di bawah Bersatu.
Kantor Muhyiddin juga mengatakan Menteri Luar Negeri, Hishammuddin Hussein, akan mengambil alih jabatan Ismail sebagai salah satu dari empat menteri senior.
Baik Ismail maupun Hishammuddin akan mempertahankan portofolio keamanan dan diplomatik mereka masing-masing.
Analis mengatakan, Muhyiddin telah memecah UMNO dengan menunjuk para pemimpin tingkat kedua ke Kabinetnya dan memperkuatnya dengan penunjukan baru.
Media lokal melaporkan bahwa Ismail akan memimpin oposisi terhadap rencana Zahid untuk keluar dari aliansi yang berkuasa pada pertemuan UMNO tetapi belum membuat komentar publik.
UMNO memiliki 38 anggota parlemen tetapi hanya 15 yang merupakan anggota badan pembuat keputusan tertinggi partai.
Jadi tidak pasti apakah mereka semua, terutama yang ada di Kabinet, akan mengikuti keputusan partai.
"Sudah ada 17 bulan kesepakatan politik dan hal-hal sekarang telah mencapai puncaknya."
"Ada perang terbuka di UMNO dan kami memiliki pemerintahan yang lemah yang berusaha tetap berkuasa," kata Bridget Welsh dari Universitas Nottingham Malaysia dan pakar politik Asia Tenggara.
Tidak ada koalisi yang memiliki mayoritas yang jelas di Parlemen.