Vaksin Covid

Setelah Divaksin Covid-19 Muncul Reaksi Efek Samping pada Tubuh? Ini yang Bisa Dilakukan

Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/SAIFUL BAHRI
Seorang pria menerima suntikan vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi massal yang diselenggarakan di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe. 

SERAMBINEWS.COM - Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan jika tubuh mengalami reaksi usai menerima vaksinasi Covid-19

Pemerintah saat ini terus menggalakkan percepatan program vaksinasi nasional untuk penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, vaksin Covid-19 sudah mulai diberikan pada masyarakat umum yang berusia 18 tahun kie atas.

Pemerintah telah menjamin vaksinasi Covid-19 akan diberikan secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia.

Keberlanjutan program vaksinasi ini bisa menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. 

Ada banyak manfaat vaksin Covid-19 yang bisa diperoleh masyarakat.

Tapi, beberapa orang mungkin masih ragu atau khawatir untuk menerima vaksin Covid-19.

Baca juga: Sangat Diperlukan Saat Ini, Begini Cara Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19 via Aplikasi Pedulilindungi

Baca juga: Ini Dua Lokasi Tempat Polres Agara Gelar Vaksinasi Covid-19 Secara Gratis, 115 Warga Sukses Disuntik

Apakah Anda termasuk orang yang sedang menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin ini?

Jika iya, sebaiknya tidak terlalu cemas karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak menimbulkan efek samping serius.

Melansir dari Kompas.com, dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), disampaikan bahwa secara umum, vaksin Covid-19 tidak menimbulkan reaksi pada tubuh.

Atau apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.

Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin.

Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun.

Komponen vaksin lainnya, misal bahan pembantu, penstabil, dan pengawet juga dapat memicu reaksi.

Vaksin yang berkualitas adalah vaksin yang menimbulkan reaksi ringan seminimal mungkin, tapi tetap memicu respons imun terbaik.

Baca juga: Bolehkah Seorang Ibu Positif Covid-19 Memberikan ASI Kepada Bayinya? Simak Penjelasannya

Frekuensi terjadinya reaksi ringan vaksinasi ditentukan oleh jenis vaksin.

Dikutip dari dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, diterangkan bahwa reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19 hampir sama dengan vaksin yang lain.

Beberapa gejala tersebut antara lain:

1. Reaksi lokal

Ini termasuk nyeri, kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan.

Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis 

2. Reaksi sistemik

Ini termasuk demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemas dan sakit kepala.

3. Reaksi lain

Ini termasuk reaksi alergi misalnya urtikaria (biduran) atau oedem (pembengkakan), reaksi anafilaksis, dan Syncope (pingsan).

Lalu, apa yang harus dilakukan jika tubuh mengalami reaksi efek samping tersebut usai menerima vaksin Covid-19?

Seperti dikutip dari dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI, disarankan bagi masyarakat apabila mengalami kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI), untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas kesehatan di lokasi pemberian vaksin.

Baca juga: Amerika Serikat Beri Dukungan 4 Juta Dosis Vaksin hingga Peningkatan Perdagangan dengan Indonesia

Baca juga: Mulai 6-21 Juli, Masuk Banda Aceh Wajib Punya Surat Antigen, PCR, atau Sertifikat Vaksin

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi.

Sesuai prosedur, setelah selesai divaksin, masyarakat akan diberikan kertas berisi informasi kontak yang bisa dihubungi jika mengalami KIPI.

Selain itu, seluruh masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi akan mendapatkan pengawasan dan monitoring oleh petugas kesehatan yang akan menanyakan kondisi harian peserta vaksinasi.

Untuk pemantauan dan penanggulangan KIPI, Menteri Kesehatan (Menkes) telah membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, serta Gubernur sudah membentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI.

Berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar kasus KIPI yang terjadi adalah KIPI ringan atau koinsiden (tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi).

Yang jelas, apabila terjadi KIPI baik ringan maupun serius, masyarakat harus atau dipersilahkan melapor pada petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi atau ke puskesmas terdekat.

Hal yang dilakukan jika terjadi reaksi ringan lokal usai vaksin Covid-19

Untuk rekasi ringan lokal seperti nyeri, bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan vaksin, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan dua hal, yaitu:

- kompres dingin pada lokasi bekas suntikan

- minum obat paracetamol sesuai dosis.

Baca juga: Varian Delta Belum Dipecahkan Misterinya, Malah Muncul Varian Lambda yang Lebih Kebal Vaksin

Hal yang dilakukan pada reaksi ringan sistemik usai vaksin Covid-19

Jika muncul reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise usai vaksinasi, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan beberapa hal berikut.

- minum air putih lebih banyak 

- menggunakan pakaian yang nyaman

- kompres atau mandi air hangat

- minum obat paracetamol sesuai dosis

Antisipasi peluang efek samping usai vaksin Covid-19

Efek samping dari vaksinasi bersifat segera dan sementara.

Pada umumnya juga ringan, dapat hilang dengan sendirinya atau diatasi dengan parasetamol.

Untuk antisipasi, penerima vaksinasi akan dipantau selama 30 menit sebelum bisa meninggalkan lokasi vaksinasi.

Selain itu, ada pencatatan barcode per vial untuk tiap penerima vaksin, sehingga penelusuran risiko dapat
dilakukan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved