Berita Aceh Tamiang
909 Mahasiswa Aceh Tamiang Terima Beasiswa, Mursil: Harus Gentleman dan Bangun Jiwa Entreprenuer
Mahasiswa di Aceh Tamiang dituntut menjadi sosok entreprenuer dan gentleman saat acara penyerahan beasiswa oleh bupati
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Mahasiswa di Aceh Tamiang dituntut menjadi sosok entreprenuer dan gentleman.
Bila terpenuhi, dua syarat ini akan menempatkan SDM Aceh Tamiang sejajar dengan daerah lain di level nasional.
Dua pesan ini secara khusus disampaikan Bupati Mursil kepada enam mahasiswa penerima beasiswa yang diserahkan pada Jumat (9/7/2021) kemarin.
Baca juga: Mahasiswi Aceh Meninggal di Kairo Mesir, Pemerintah Aceh Pulangkan Jenazahnya ke Nagan Raya
Keenamnya, Nur Anisa dari IAIN Langsa, Intan Fadillah Fasha (STIKes Cut Nyak Dhien Langsa), Rama Devian Perdana (IAIN Langsa) dan Husnul Yakin (IAIN Langsa) untuk kategori jenjang S-1.
Selanjutnya untuk jenjang pendidikan S-2 diserahkan kepada Zakaria (IAIN Langsa), Ns Novita Sari (Universitas Sumatera Utara).
Mursil menjelaskan program beasiswa ini merupakan program yang baru diluncurkan dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Pemerintah Aceh Larang Takbir Keliling Idul Adha, Di Masjid/Musalla Boleh Asal Ikuti Aturan Ini
Dia pun mengingatkan program ini bersumber dari uang rakyat, sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Ini bukan uang saya, ini uang rakyat yang dulunya tidak dimasukkan dalam anggaran.
Hari ini pemerintah memberi perhatian terhadap mahasiswa, makanya setiap tahun kita sediakan posnya,” kata Mursil.
Sedikit bercerita, dulunya dia juga penerima beasiswa Supersemar saat masih kuliah.
Baca juga: Hendak Masuk Banda Aceh, 20 Sepeda Motor Disuruh Putar Balik di Posko Penyekatan Lambaro
Uang tersebut dihabiskannya untuk membeli buku yang berkaitan dengan disiplin ilmunya di bidang hukum.
“Saat itu terima setiap bulan, mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu. Semuanya untuk membeli buku,” ungkapnya.
Dengan nada serius, Mursil berpesan agar mahasiswa yang kuliah di luar kota jangan buru-buru berpikir pulang kampung untuk mencari kerja.
Menurutnya membangun kampung halaman akan lebih efisien dilakukan melalui jalur nasional.