Ibadah  Haji dan Kurban ; Transformasi Nilai Sosial

Transformasi sosial dari ajaran ibadah qurban yang paling penting terletak pada dampaknya, yaitu kepedulian dan solidaritas kemanusiaan, dimana agama Islam menegaskan bahwa orang yang beragama sejati adalah orang yang dapat menyeimbangi antara hubungannya dengan Allah SWT melalui hubungan sosialnya antar sesama manusia.

Maka jika seseorang yang setiap tahunnya melakukan ibadah haji, berkurban namun belum berdampak pada tingkah dan perilakunya dalam masyarakat, maka tentunya orang tersebut hanya memahami ibadah kurban sekadar ritual ibadah pribadinya kepada Allah SWT semata, tanpa ada makna yang berarti, karena spirit ibadah kurban di samping sebagai simbol menyembelih hewan kurban juga menyembelih egoistis kemanusiaan, spirit inilah yang sering dilupakan oleh orang yang berkurban.

Jika seseorang hanya berhaji, menyembelih hewan kurban dan dia bangga atas ibadahnya tersebut agar orang lain menyebutnya sebagai orang yang ’ahli ibadah’, maka ibadahnya itu hanya merupakan simbolistik semata dan termasuk pada perbuatan ria yang membuat amalnya tidak bermanfaat.

Akhirnya momentum Idhul Adha dan ibadah kurban yang dilaksanakan mudah-mudahan dapat dijalankan tidak hanya sebatas simbol semata, namun lebih kepada substansinya. Hendaknya kita rela dan berani berqurban dengan mengorbankan ego, kepentingan, harta benda dan perhatian kita demi solidaritas, kebersamaan dan komitmen kemanusiaan kita terhadap realitas sosial masyarakat.

Semoga dengan adanya komitmen tersebut, kita berharap bisa menjadi hamba- hamba yang beriman dan bertakwa.