Luar Negeri
Mantan Informan Agen Narkoba Amerika Ditangkap, Terkait Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise
"Salah satu tersangka dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise adalah sumber rahasia DEA," kata pejabat DEA dalam e-mail.
Dia mengaku tidak bisa menjabarkan seperti apa perbuatan pelaku, yang bahkan tidak membiarkan Moise mengucapkan sepatah kata.
Dilansir BBC Sabtu (10/7/2021), Martine menuding Jovenel Moise ditembak mati karena motif politik.
Dia menyebut tentang referendum perubahan konstitusi, yang bisa memberikan Moise kekuasaan tambahan.
Martine menuduh dalang pembunuhan berusaha melenyapkan cita-cita Presiden Haiti sejak 2017 tersebut.
"Saya menangis, tentu saja. Namun kita tidak bisa membiarkan negara ini jatuh," ujar Martine dalam videonya.
"Kita tidak bisa membiarkan darah suami saya, presiden kalian yang dicintai, tumpah sia-sia," tuturnya.
Selama berkuasa, Moise dituding korupsi dengan berbagai unjuk rasa terjadi di ibu kota dan tempat lain pada awal 2021.
Pemilihan parlemen seharusnya digelar pada Oktober 2019. Namun ditunda karena banyak pihak yang tak puas.
Karena itu, Moise bisa tetap menjabat berdasarkan dekrit.
Dia berniat menggelar referendum pada September mendatang.
Tidak diketahui siapa dalang penyerangan tersebut dan apa motifnya, termasuk bagaimana pelaku bisa merangsek masuk begitu saja.
Presiden Haiti yang Tewas Dibunuh Awalnya Hendak Ditangkap Para Pelaku
Presiden Haiti Jovenel Moise disebut awalnya hendak ditangkap para pelaku, sebelum ditembak mati.
Klaim itu keluar dari mulut dua warga AS keturunan Haiti yang ikut dalam kelompok bersenjata pembunuh Moise.
Hakim senior menyatakan, James Solages (35) dan Joseph Vincent (55) mengeklaim disewa sebagai penerjemah.