Berita Pidie
Seusai Dilepas dari Pasungan, Seorang Pasien Gangguan Jiwa di Mane Pidie Shalat dalam Ambulans
Lelaki yang mengalami penyakit gangguan jiwa ini akhirnya dilepas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG (K).
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
Ia harus menjalani hari-harinya dengan kedua kaki dipasung.
Syawali yang belum berkeluarga itu, diduga mengalami penyakit gangguan jiwa.
Ibu kandung Syawali bernama Asiah Yusuf harus merawat Syawali dalam pasungan, wanita ini sudah berusia 80 tahun dan mengalami sakit-sakitan.
Dalam keadaan sakit, Asiah Yusuf sebagai tulang punggung keluarga harus banting tulang mencari rezeki menghidupi buah hatinya Syawali.
Keuchik Blang Dalam, Armis kepada Serambinews.com, Sabtu (17/7/2021) mengatakan, Syawali dipasung karena sering mengamuk di rumahnya.
Apalagi, ibunya telah tua dan sering sakit-sakitan, sehingga Syawali harus dipasung sementara.
Menurutnya, Syawali dipasung bukan untuk menyiksa dia, akan tetapi sebagai persiapan untuk membawa dia ke rumah sakit.
"Syawali baru pulang dari rumah sakit RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, tapi sekarang penyakit kambuh lagi," jelasnya.
Ia mengatakan, Syawali telah lama mengalami gangguan jiwa, tapi belum sembuh, meski sudah pernah dirawat di RSUD Sigli.
Syawali direncanakan akan diboyong kembali ke RSUD Sigli.
Yang bersangkutan, sebut Armis, bersuara merdu dan sering melantunkan azan.
Syawali memiliki riwayat penyakit dari keluarganya.
Bahkan, sejak duduk di kelas IV, Syawali telah mengalami gangguan jiwa.
Kepala Puskesmas Mane, Rinaldi, kepada Serammbinews.com, Sabtu (17/7/2021) menjelaskan, Syawali telah empat hari dipasung, setelah pulang dari rumah sakit.
" Hari ini, Syarwali akan kita boyong kembali ke RSUD Sigli. Saya bersama Kadinkes Pidie menjemputnya," kata dia.(*)