Berita Pidie
Seusai Dilepas dari Pasungan, Seorang Pasien Gangguan Jiwa di Mane Pidie Shalat dalam Ambulans
Lelaki yang mengalami penyakit gangguan jiwa ini akhirnya dilepas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG (K).
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
Lelaki yang mengalami penyakit gangguan jiwa ini akhirnya dilepas Kepala Dinas Kesehatan atau Kadiskes Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG (K).
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Syawali (38), warga miskin di Gampong Blang Dalam, Kecamatan Mane, Pidie, Sabtu (17/7/2021), dilepas dari pasungan.
Lelaki yang mengalami penyakit gangguan jiwa ini akhirnya dilepas Kepala Dinas Kesehatan atau Kadiskes Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG (K).
Menariknya usai kaki Syawali dilepas dari lubang kayu bulat, lelaki tersebut dimandikan.
Namun, saat berada di dalam mobil ambulans, Syawali menunaikan shalat sambil duduk. Saat shalat, Syawali memakai kain sarung dan kaos oblong.
Momen langka tersebut diabadikan warga dengan merekamnya, sehingga rekaman video berdurasi 24 detik itu beredar di media sosial.
Kepala Dinas Kesehatan atau Kadiskes Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar, mengatakan pasien gangguan jiwa itu telah dipasung keluarganya selama satu minggu.
Baca juga: Cerita Ikang Fawzi Sempat Dikurung dan Dipasung saat Kecil, Ternyata Ini Penyebabnya
"Dia dipasung setelah 12 hari dirawat di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli,” kata Kadiskes Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar, kepada Serambinews.com, Sabtu (17/7/2021).
Ia menyebutkan, saat ini jumlah pasien gangguan jiwa yang dipantau Dinkes 2.492 orang.
Rinciannya, 1.609 laki-laki dan 883 wanita. Sementara pasien yang dirawat berjumlah 752 orang.
Adapun pasien gangguan jiwa berat berjumlah 1.035 orang.
“Dinkes Pidie terus melakukan pemantauan terhadap pasien gangguan jiwa bersama dokter spesialis jiwa dengan dukungan Pemkab untuk mengurangi angka pasien gangguan jiwa,” jelasnya.

Baca juga: Bocah 5 Tahun di Bogor Disiksa Ibu Kandung, Pelaku Pernah Dipasung, Ini Kata Polisi
Dirawat Ibunya yang Renta dan Sakit-sakitan
Seperti diberitakan Serambinews.com kemarin, sungguh miris kehidupan Syawali, warga miskin di Gampong Blang Dalam, Kecamatan Mane, Pidie,
Ia harus menjalani hari-harinya dengan kedua kaki dipasung.
Syawali yang belum berkeluarga itu, diduga mengalami penyakit gangguan jiwa.
Ibu kandung Syawali bernama Asiah Yusuf harus merawat Syawali dalam pasungan, wanita ini sudah berusia 80 tahun dan mengalami sakit-sakitan.
Dalam keadaan sakit, Asiah Yusuf sebagai tulang punggung keluarga harus banting tulang mencari rezeki menghidupi buah hatinya Syawali.
Keuchik Blang Dalam, Armis kepada Serambinews.com, Sabtu (17/7/2021) mengatakan, Syawali dipasung karena sering mengamuk di rumahnya.
Apalagi, ibunya telah tua dan sering sakit-sakitan, sehingga Syawali harus dipasung sementara.
Menurutnya, Syawali dipasung bukan untuk menyiksa dia, akan tetapi sebagai persiapan untuk membawa dia ke rumah sakit.
"Syawali baru pulang dari rumah sakit RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, tapi sekarang penyakit kambuh lagi," jelasnya.
Ia mengatakan, Syawali telah lama mengalami gangguan jiwa, tapi belum sembuh, meski sudah pernah dirawat di RSUD Sigli.
Syawali direncanakan akan diboyong kembali ke RSUD Sigli.
Yang bersangkutan, sebut Armis, bersuara merdu dan sering melantunkan azan.
Syawali memiliki riwayat penyakit dari keluarganya.
Bahkan, sejak duduk di kelas IV, Syawali telah mengalami gangguan jiwa.
Kepala Puskesmas Mane, Rinaldi, kepada Serammbinews.com, Sabtu (17/7/2021) menjelaskan, Syawali telah empat hari dipasung, setelah pulang dari rumah sakit.
" Hari ini, Syarwali akan kita boyong kembali ke RSUD Sigli. Saya bersama Kadinkes Pidie menjemputnya," kata dia.(*)