Dua Pemuda Meninggal Kesetrum Listrik
Dua Pemuda Meninggal Keseterum Listrik Saat Panen Sawit, Ini Imbauan Kapolres Subulussalam
Kapolres Subulussalam imbau masyarakat petani senantiasa berhati-hati saat memanen atau bekerja pada tanaman yang berada di dekat jaringan listrik
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono SIK mengimbau masyarakat petani di wilayahnya senantiasa berhati-hati saat memanen atau bekerja pada tanaman yang berada di dekat jaringan listrik.
Imbauan itu disampaikan Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono kepada Serambinews.com, Senin (19/7/2021) berkaitan meninggalnya dua pemuda di daerah itu akibat tersetrum listrik PLN.
Kapolres Subulussalam AKBP Qori membenarkan peristiwa dua warga yang meninggal akibat tersengat arus listrik tegangan menengah di Desa Cipare-pare, Kecamatan Sultan Daulat.
Menurut KApolres AKBP Qori Wicaksono kedua warga tersebut pada saat memanen buah kelapa sawit menggunakan alat mata pisau egrek bergagang pipa yang terbuat dari almanium.
Baca juga: BREAKING NEWS - Dua Pemuda Meninggal Dunia Akibat Kesetrum Listrik Saat Memanen Sawit
Nah, saat memanen salah satu buah alat sepanjang 8 meter yang digunakan korban jatuh dan menempel di kabel bertegangan menengah milik PT.PLN.
Akibatnya korban tersengat arus listrik yang tegangan menengah.
“Memang benar ada peristiwa warga tersetrum listril. Kejadian saat korban memanen sawit, alat panen buah sawit korban rebah kearah jalan dan mengenai kabel PLN bertegangan tinggi,” ujar Kapolres AKBP Qori Wicaksono
Korban bernama Setiawan yang masih memegang gagang pipa egrek atau alat panen sawit pun akhirnya tersengat listrik.
Alat panen bersama korban tersengat arus listrik sehingga lengket dan terbakar.
Melihat korban yang merupakan tersetrum, Supri yang masih sepupuan mencoba memberi bantuan untuk melepaskan pipa.
Namun naas, Supri yang tak paham cara menolong orang kesetrum juga ikut tersengat arus listrik dan keduanya pun terbakar akibat sengatan listrik.
Baca juga: Kronologis 2 Pemuda Kesetrum Listrik di Subulussalam, Tersengat 1 Orang, Rekannya Naas Saat Membantu
Diperkirakan sengatan listrik lebih kurang selama lima menit. Keduanya baru lepas setelah arus listrik dari gardu mesin induk PT. PLN dipadamkan. Meski telah dipadamkan, nyawa kedua pemuda ini tidak dapat ditolong.
Terkait peristiwa itu, Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono mengimau warga berhati-hati apabila memanen buah kelapa sawit.
Pasalnya, di Kota Subulussalam terdapat kebun yang tanamannya dekat dengan jaringan listrik milik PT PLN.
Masalah lain, alat panen sebagian besar berbahan alumunium sehingga jika bersentuh dengan kabel lisrik memicu setrum.
AKBP Qori meminta masyarakat petani untuk melengkapi dengan peralatan keamanan. Hal ini terutama untuk pohon kelapa sawit yang sudah tinggi dan berdekatan dengan kabel listrik.
Selain itu, Kapolres AKBP Qori juga mengingatkan masyarakat membiasakan memanen sawit tidak sendirian, sehingga apabila terjadi sesuatu yang tak diinginkan ada orang yang bisa menolong.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 1442 H, Jalin Silaturrahmi & Permintaan Maaf Lewat Kata-Kata Indah
“Saya harus sampaikan imbauan kepada warga petani kelapa sawit atau yang bekerja di dekat kabel listrik untuk berhati-hati dan selalu melengkapi diri dengan kemanan.
Hal ini karena kasus ini merupakan kali kedua terjadi di Kota Subulussalam dalam tahun 2021,” pungkas Kapolres AKBP Qori Wicaksono.
Sebagaimana diberitakan, dua pemuda asal Desa Cipare-pare, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dilaporkan meninggal dunia akibat kesetrum arus listik PLN.
Keduanya kesetrum saat memanen Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, Minggu (18/7/2021) sore di kebunnya yang berbatasan dengan Desa Cipare-pare Timur.
Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Emas di Lhokseumawe Turun, Berikut Rinciannya
Kepala Desa Cipare-pare, Anshori yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan peristiwa yang menimpa dua warga.
"Benar ada dua warga kita yang meninggal akibat tersetrum," kata Anshori saat dikonfirmasi wartawan beberapa saat pascakejadian.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB sore. Menurut Anshori kedua warganya yang meninggal dunia masing-masing Setiawan (22) tahun Supri (33) tahun.
Keduanya beralamat di Dusun Cendana, Desa Cipare-Pare, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam
Kedua korban masih berstatus lajang. Saat peristiwa keduanya sedang mendodos (memanen) buah kelapa sawit di kebunnya.
Baca juga: Berkurbanlah, Teladani Keikhlasan Nabi Ibrahim
Kebun tersebut berada di samping rumah korban yang berbatasan dengan Desa Cipare-pare Timur.
Di lokasi tanaman kelapa sawit terdapat jaringan kabel listrik milik PT PLN Persero. Entah bagaimana, saat ‘ngegrek’ atau mengambil tandan buah segar sawit, tiba-tiba grek korban tersangkut di kabel.
Akibatnya, korban tersengat arus listrik tegangan hingga mengalami kejang. Korban yang tersetrum adalah Setiawan.
Melihat rekannya kesetrum listrik, korban Supri berencana akan membantu melepaskan.
Sayangnya, saat membantu rekannya Supri tidak menggunakan kayu atau alat untuk memukul.
Akibatnya, Supri turut ikut kesetrum listrik hingga keduanya meninggal dunia dengan cara mengenaskan di lokasi kejadian.
Baca juga: Sah Atau Tidak Kurban Jika Disembelih tak Disaksikan Oleh Pemiliknya? Ini Penjelasannya Dari UAS
”Jadi sebenarnya yang kesetrum itu almarhum Setiawan, greknya (alat panen sawit-red) terkena kabel listik, jadi temannya Supri berencana membantu sehingga keduanya tersetrum dan meninggal dunia,” terang Anshori
Kondisi jenazah kedua korban sangat mengenaskan akibat sengatan arus tegangan itu. Seperti bagian wajah dan kaki gosong dan terluka.
Di lokasi kejadian tampak alat panen dan beberapa tandan buah kelapa sawit yang sempat didodos korban.
Baca juga: Harga Emas Naik Hari Ini Senin 19 Juli 2021, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram
Lebih jauh dijelaskan, pascakejadian warga berdatangan termasuk kepala desa setempat.
Aparatur desa menghubungi pihak kepolisian dan tim medis untuk memeriksa korban. Selanjutnya, kedua almarhum dievakuasi ke rumahnya untuk proses fardhu kifayah.
Keduanya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipare-pare, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. (*)
Baca juga: Polisi Tangkap Dua Tersangka Pembunuhan di Nagan Raya, Ini Motif dan Kronologi Kasus