Update Covid 19
Mayoritas Masyarakat Aceh Patuhi Protokol Kesehatan, Memakai Masker dan Jaga Jarak
Tingkat pemakaian masker di Aceh menjadi 88,34 persen, dan berada pada urutan ketiga setelah Kepulauan Riau dan Sumatera Barat.
Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mayoritas masyarakat Aceh dinilai patuh para protokol kesehatan.
Data menunjukkan sekitar 88,91 persen masyarakat Aceh sudah memakai masker, dan 91,14 persen makin menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Perilaku Protkes masyarakat lebih baik daripada hasil monitoring dua pekan sebelumnya,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Kamis (22/7/2021).
Penilaian itu berdasarkan hasil monitoring Tim Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional periode 12 – 18 Juli 2021.
• Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Pemerintah Singapura Kembali Perketat Protokol Kesehatan
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, hasil monitoring periode 5-11 Juli 2021 lalu, tingkat pemakaian masker di kalangan masyarakat yang dimonitor sekitar 88,34 persen.
Sedangkan menjaga jarak dan menghindari kerumuan sekitar 90,35 persen.
Apabila disandingkan dengan 10 provinsi di Sumatera, Aceh berada pada urutan ke empat.
Sedangkan hasil monitoring terakhir, kata SAG, peringkat itu terkoreksi.
Tingkat pemakaian masker di Aceh menjadi 88,34 persen, dan berada pada urutan ketiga setelah Kepulauan Riau dan Sumatera Barat.
Pemakaian masker di dua daerah ini masing-masing 93,75 persen dan 91,13 persen. Sementara pemakaian masker rata-rata nasional sekitar 90,97 persen.
• 7 Daerah di Aceh Zona Hijau Protokol Kesehatan Covid-19, Ini Data Lengkap
Dari sisi menjaga jarak dan menghindari kerumunan, Aceh menduduki posisi kedua setelah Kepulauan Riau. Rata-rata menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh mencapai 91,14 persen, Kepulauan Riau sekitar 93,55 persen.
Sedangkan menjaga jarak dan menghindari kerumunan secara nasional berada pada kisaran 88,83 persen.
“Masih ada ketimpangan menerapkan Protkes di Aceh. Perilaku memakai masker belum sepenuhnya paralel dengan perilaku menjaga jarak. Idealnya, keduanya mesti seiring sejalan agar efektif mencegah penularan dan penyebaran virus corona,” tutur SAG.
Namun demikian, katanya, peningkatan kesadaran masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan tersebut patut diapresiasi.
Kesadaran itu tidak terlepas dari peran setiap komponen pemerintah, semua elemen masyrakat, dan media massa yang terus-menerus menyampaikan informasi yang benar tentang virus corona dan Covid-19.
Media massa yang saban hari memberitakan penanganan Pandemi Covid-19 di Aceh telah mengubah persepsi publik terkait virus corona dan Covid-19 itu.
Masyarakat kian menyadari virus corona itu nyata meski tidak kasat mata, dan Covid-19 itu fakta yang telah merengut banyak nyawa masyarakat Aceh, SAG.
Sebagaimana pernah diberitakan, Satgas Penanganan Covid-19 Nasional memantau perilaku masyarakat di permukiman, jalan umum, restoran, kedai, tempat wisata, ruang olahraga publik, mall, terminal, perkantoran dan sekolah, di setiap kabupaten/kota, di tanah air.
Tim monitoring kepatuhan Protkes yang terdiri dari personel TNI, Polri, dan Duta Perubahan Perilaku mencatat perilaku masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan setiap saat.
Data-data dikirim secara real-time melalui aplikasi yang tersambung dengan sistem Bersatu Melawan Covid-19 (BLC): satu data Covid-19 Nasional.
Laporan lapangan berupa data dan foto-foto di pelbagai titik pantau diolah dan dianalisis di Bidang Data dan IT Satgas Covid-19 Nasional, dan dilaporkan secara mingguan sebagai gambaran tingkat kepatuhan Protkes masyarakat setiap daerah di tanah air.
Mencegah Corona
Sementara itu beragam upaya terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri ancaman virus yang terus menyerang bertubi-tubi.
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi virus corona.
Di Indonesia, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M yaitu
1. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona. Untuk hasil yang maksimal, kamu disarankan untuk mencuci tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat:
Sebelum memasak atau makan;
Setelah menggunakan kamar mandi;
Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.
Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60 persen.
Pada awal pandemi virus corona tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukan orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 yang merajalela hingga saat ini membuat protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring bergulirnya waktu.
Beberapa waktu selang kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya mengeluarkan himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Kebijakan WHO ini juga sempat ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo.
Protokol kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan masker. CDC mengimbau masyarakat AS harus memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:
3. Menjaga Jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”
Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya.
Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis, antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan sebagainya.
4. Menjauhi Kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi.
Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona.
5. Mengurangi Mobilitas
Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.
Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.
Yuk, terapkan protokol kesehatan 5M untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona di Indonesia. Selain itu, jangan pula lupa untuk selalu meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari infeksi COVID-19.(*)
Baca juga: DPRK Fraksi PKS Aceh Besar Menyumbang 10 Ekor Sapi dan 17 Ekor Kambing
Baca juga: Wabup Aceh Besar Hadiri Pelaksanaan Kurban Bantuan Masyarakat Turki
Baca juga: Ini 6 Teh Herbal Ampuh Membantu Meningkatkan Berat Badan dengan Sehat