Berita Pidie
Anak Abu Kuta Krueng Tepungtawari Pemugaran Makam Muhammad Ahmad Khatib
Pemugaran komplek makam ini dilakukan untuk melindungi situs cagar budaya sejarah intelektual Islam di Aceh.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Anak kandung ulama kharismatik Aceh, Tgk H Usman Ali Kuta Krueng yaitu Tgk H Nurdin atau lebih kerap disapa Ubaiya Kuta Krueng, Senin (26/7/2021) menepung tawari pemugaran komplek situs sejarah makam Muhammad Bin Ahmad Khatib Langgien yang berada di Gampong Kruet Teumpeun Kemukiman Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie.
Prosesi tepung tawar Tgk Di Simpang yang merupakan sapaan akrab Muhammad Bin Ahmad Khatib Langgien ini juga turut di hadiri oleh ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Mahfuddin Ismail MAP, Muspika Kecamatan Glumpang Tiga serta tokoh masyarakat setempat.
Tarmizi A Hamid salah satu dari keturunan ke 7 Muhammad Bin Ahmad Khathib Langgien kepada Serambinews.com, Senin (26/7/2021) mengatakan, pemugaran komplek makam ini dilakukan semata-mata untuk melindungi situs cagar budaya sejarah intelektual Islam di Aceh.
"Sebenarnya telah lama dilakukan pemugaran termasuk oleh pemerintah namun selalu terkendali maka dalam hal ini kami selaku keluarga mengambil sikap untuk melakukan pemugaran dengan dukungan penuh pihak masyarakat Gampong Teumpeun Kruet Teupin Raya dengan lewat dana swadaya, Keluarga ahli waris serta beberapa hamba Allah lainnya,"sebutnya.
Adapun pemugaran yang dilakukan dengan mendirikan bangunan gedung yang didalam ya komplek Makam Muhammad Bin Ahmad Khatib Langgien serta delapan Makam lainnya berada persis ditengah bangunan 11 meter persegi.
Sebelumnya Makam ini terlindungi oleh susunan batu bata lapisan semen telur ayam pada abad ke 19 lalu yang hingga saat kini masih berdiri kokoh dengan dilindungi oleh rerumputan.
Baca juga: Begini Nasib 2 Oknum TNI Setelah Kawal Selebgram Herlin Kenza, Dicopot dari Provost Hingga Disanksi
Baca juga: Live Streaming Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021 - Greysia/Apriyani Wajib Menang, Tanding Pukul 16.00
Baca juga: Tiga Gampong di Bireuen Peroleh Penghargaan KIM Terbaik
Perlu diketahui, makam anak kandung pengarang kita Lapan Ahmad Khathib Langgien itu, Tgk H Muhammad atau lebih kerap disapa Tgk Di Simpang ini telah berada sejak abad ke 18 Masehi atau persisnya pada 1800 Masehi tempo dulu.
Adapun karya monumental yang pernah dilahirkan yaitu berupa, kitab Lapan terdiri dari beberapa bab, Terikat Syatthariah, Syifaul Qulub, Bustanul Shaliqin, Mahasfatih Al-Ghuyub bi Unillahi Al-Maliki Ma'bud, Mirajus Shaliqin, Ziya-Ul Wara serta Asrruddin Li Ahlul Musyawarah Wal Yaqin.
"Kami merencanakan pasca rampungnya komplek Makam ini akan dijadikan dalam sebuah galeri khusus apalagi karya besarnya saat ini telah melahirkan banyak guru besar," jelasnya.
Keuchik Gampong Kruet Teumpeun Teupin Raya, Glumpang Tiga, Pidie, M Rifki Abdullah kepada Serambinews.com, Senin (26/7/2021) mengatakan, pihak warga telah berkomitmen mengawal situs Cagar Budaya ini sesuai UU Cgar Budya Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
"Kami tetap menjaga dan mengawal Cagar Budaya Islam sebagai khazanah warisan yang mesti dijaga dengan baik dalam warisan agama dan pendidikan secara umum," ungkapnya.(*)