Internasional
Hujan Deras Picu Tanah Longsor dan Kecelakaan di India, Ratusan Orang Tewas dan Hilang
Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah India sejak Sabtu (24//7/2021) telah menyebabkan seratusan orang tewas.
SERAMBINEWS.COM, MUMBAI - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah India sejak Sabtu (24//7/2021) telah menyebabkan seratusan orang tewas.
Hujan deras menyebabkan longsor di wilayah pegunungan dan kecelakaan di jalan raya.
Dilaporkan, tim penyelamat di India masih berjuang melalui lumpur tebal dan puing-puing untuk mencapai lusinan rumah yang terendam banjir.
Jumlah korban tewas akibat tanah longsor dan kecelakaan yang disebabkan oleh hujan deras naik menjadi 164 orang.
Dilansir AFP, seratusan lainnya masih dinyatakan hilang sampai Senin (26/7/2021).
Negara bagian Maharashtra dilanda hujan paling deras dalam empat dekade terakhir ini, kata para ahli.
Hujan yang berlangsung beberapa hari sangat mempengaruhi kehidupan ratusan ribu orang, sementara sungai-sungai besar meluap.
Baca juga: Seusai Banjir Bandang, Topan Hajar China, Olimpiade Tokyo Juga Terancam
Di Taliye, sekitar 180 kilometer tenggara ibukota keuangan Mumbai, jumlah korban tewas naik menjadi 42 orang.
Setelah penemuan empat mayat lagi usai tanah longsor meratakan sebagian besar rumah di desa itu, kata seorang pejabat senior pemerintah Maharashtra.
“Sekitar 40 orang masih terjebak di bawah longsor," ujarnya.
"Kemungkinan menyelamatkan mereka hidup-hidup sangat tipis karena terperangkap dalam lumpur selama lebih dari 36 jam,” kata pejabat tersebut.
Dia menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Cuaca buruk telah melanda beberapa bagian dunia dalam beberapa pekan terakhir.
Dengan banjir di China dan Eropa Barat dan gelombang panas di Amerika Utara, meningkatkan kekhawatiran baru tentang dampak perubahan iklim.
Bagian dari pantai barat India telah menerima hingga 594 mm hujan.
Memaksa pihak berwenang memindahkan orang keluar dari daerah rentan saat mereka melepaskan air dari bendungan yang akan meluap.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Uni Eropa, Jerman Barat Alami Dampak Paling Parah
Stasiun bukit Mahabaleshwar mencatat curah hujan tertinggi yang pernah ada, 60 cm dalam 24 jam.
Tim penyelamat sedang mencari korban tanah longsor di empat tempat lain di negara bagian itu, kata pejabat itu.
"Sekitar 90.000 orang diselamatkan dari daerah yang terkena banjir," kata pemerintah Maharashtra dalam sebuah pernyataan, ketika pihak berwenang melepaskan air dari bendungan yang meluap.
Ribuan truk terjebak selama lebih dari 24 jam di jalan raya yang menghubungkan Mumbai dengan pusat teknologi selatan Bengaluru, dengan jalan terendam di beberapa tempat.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan sangat sedih atas hilangnya nyawa.
“Situasi di Maharashtra karena hujan lebat sedang dipantau secara ketat dan bantuan diberikan kepada yang terkena dampak,” kata Modi di Twitter, Jumat (23/7/2021).
Di negara bagian selatan Telangana, hujan lebat menyebabkan banjir di ibu kota negara bagian Hyderabad dan daerah dataran rendah lainnya.
Baca juga: VIDEO - Detik-detik Satu Keluarga Selamat dari Terjangan Longsor dan Banjir Bandang di Turki
Ahli lingkungan India telah memperingatkan perubahan iklim dan konstruksi sembarangan di wilayah pesisir yang rapuh dapat menyebabkan lebih banyak bencana.
"Hujan deras yang menerpa Mahabaleshwar merupakan peringatan keras terhadap gangguan lagi terhadap Ghats Barat yang rapuh secara ekologis," kata ekonom lingkungan Devendra Sharma.
Dia mengacu pada jajaran perbukitan di sepanjang pantai barat India.(*)