Human Interest Story

Beratnya Kehidupan Alrabiah, Bocah Penderita Kelainan Jantung, Radang Paru-paru, Katarak, Tunarungu

Alrabiah yang saat ini berumur dua tahun tujuh bulan, harus menderita sejumlah penyakit, termasuk kelainan jantung.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Alrabiah, bocah berusia dua tahun tujuh bulan asal Kota Lhokseumawe, mengalami kelainan jantung, radang paru-paru, katarak di mata sebelah kanan, dan berkurangnya daya dengar. 

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Semua orang tua menginginkan semua buah hatinya menjadi anak yang sehat.

Begitu juga harapan dari pasangan Budi Zaman (51) dan Yusrawati (37), keluarga miskin yang saat ini bermukim di Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.

Seperti keluarga lainnya, Budi dan Yusra juga mengharapkan anak-anak mereka tumbuh dengan kondisi normal.

Tapi, sebagai manusia, Budi Zaman dan Yusrawati hanya bisa berharap, Allah lah Yang Maha Berkehendak.

Keluarga miskin ini sedang menghadapi ujian yang sangat berat.

Anak ketiga mereka, yakni Alrabiah yang saat ini berumur dua tahun tujuh bulan, harus menderita sejumlah penyakit, termasuk kelainan jantung.

Namun, ujian berat itu tidak membuat Budi Zaman dan Yusrawati menyerah.

Meski hidup dalam kemiskinan, Budi Zaman yang bekerja sebagai pengutip barang bekas, terus berjuang agar buah hatinya tersebut bisa sembuh dan menjadi anak sebagaimana anak-anak yang sehat lainnya.

Walaupun usahanya untuk menyembuhkan Alrabiah kini terbentur dengan biaya.

Ya, dokter di Aceh telah menyarankan agar Alrabiah harus menjalani operasi jantung di Jakarta.

Tapi anjuran dokter tersebut sampai sekarang tidak bisa dipenuhi oleh warga miskin yang kini menetap di Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe tersebut.

Sampai saat ini, mereka belum punya uang.

Rupiah demi rupiah yang dikumpulkan dari hasil penjualan barang rongsokan, masih sangat jauh dari kata cukup untuk biaya berobat.

Jika tidak ada keajaiban atau pertolongan dari para dermawan, butuh puluhan tahun bagi Budi Zaman untuk mengumpulkan uang, sebagai biaya pengobatan buah hatinya.

Baca juga: Talita Zahra, Balita Penderita Kelainan Jantung Belum Bisa Dioperasi

Baca juga: Rafasya, Balita Derita Kelainan Jantung dari Lhokseumawe, Ortunya Pun Makin Terjepit karena Corona 

Baca juga: Dinsos Bantu Dua Anak, Penderita Hidrosefalus dan Kelainan Jantung

Lahir Normal

Budi Zaman, kepada Serambinews.com, Selasa (27/7/2021), menceritakan, saat lahir, kondisi Alrabiah terlihat normal.

Namun saat umur delapan bulan, anak tersebut mengalami demam tinggi disertai batuk. 

Sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit Arun Lhokseumawe.

"Saat itu, anak saya harus dirawat di ruang ICU. Hasil pemeriksaan dokter, dinyatakan adanya kelainan jantung, sehingga dirujuk ke RSUZA Banda Aceh," katanya.

Di RSUZA Banda Aceh, dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Saat itulah diketahui sejumlah penyakit yang mendera bocah tersebut.

Tidak hanya mengalami kelainan jantung, Alrabiah juga divonis mengidap radang paru-paru, katarak di mata sebelah kanan, dan berkurangnya daya dengar.

Dijelaskan, setelah pemeriksaan di RSUZA, maka anaknya harus mengkosumsi obat jantung secara rutin.

"Hampir sebulan sekali kami harus ke Banda Aceh untuk mengambil obat jantung. Meski berat dibiaya perjalanan, tetap kami usahakan, agar anak saya dapat terus minum obat," katanya.

Diakuinya juga, selama ini Alrabiah sering mengalami demam dan batuk.

"Bila demam dan batuk, pastinya harus dirawat di rumah sakit," katanya.

Ketika tidak ada gejala demam dan batuk, Alrabih terlihat seperti anak sehat lainnya, walaupun sedikit lemas.

 "Untuk kondisi dadanya saat ini, terlihat lebih besar bagian kiri dari sebelah kanan," paparnya.

Baca juga: Miris, Dua Anak di Aceh Timur, Miftahul Jannah Menderita Hidrosefalus, M Gabril Kelainan Jantung

Ditambahkan, beberapa waktu lalu, dokter sudah menyarankan agar Alrabiah untuk dirujuk ke rumah sakit di Jakarta guna menjalani operasi jantung.

Namun saja sampai saat ini, Budi Zaman dan istrinya belum mampu memenuhinya.

Khususnya untuk memenuhi biaya keberangkatan dan biaya hidup selama di Jakarta nantinya.

"Kata dokter, bila kami sudàh siap dan memiliki dana, maka akan langsung dibuat rujukan, untuk bisa menjalani operasi di Jakarta," ujarnya.

Budi Zaman memang tidak meminta, tapi dari cara dia bercerita, tergambar jelas bahwa dia sedang sangat butuh bantuan dari kita semua.

Bila ada yang ingin mengulurkan bantuan, bisa menghubungi langsung ke nomor HP Budi Zaman (081362740664) dan Yusrawati (085373592619).(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved