Olimpiade Tokyo 2020

Kisah Pilu Yusra Mardini, Berenang 3 Jam di Lautan untuk Selamatkan Diri, Kini Jadi Atlet Olimpiade

"Saya tahu bahwa saya mungkin tidak membawa bendera negara saya, tetapi saya membawa bendera Olimpiade yang mewakili seluruh dunia," kata Yusra.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Instagram @Yusra Mardini
Yusra Mardini merupakan perenang dari tim olimpiade pengungsi (Refugee Olympic Team) di Olimpiade Tokyo 2020. 

“Setelah itu, dua orang juga melompat dari kedua sisi, dan kami mencoba dengan satu tangan untuk meletakkannya di tali dan menstabilkan perahu. Kami membutuhkan waktu tiga setengah jam untuk mencapai pantai, ” katanya

Kemudian, mereka harus berjalan kaki dari Yunani ke Jerman. 

Meski perjalanan tersebut ilegal, namun itulah jalan keluar untuk menyelamatkan diri dari konflik di Suriah.

Setelah kejadian itu, Yusra takut berenang namun kembali menyukai renang untuk membangun kehidupan baru di Jerman. 

Mengingat situasi sulit saat itu, ia bersyukur bisa menyelamatkan diri bersama orang lain karena bisa berenang.

Diketahui, Yusra Mardini sudah mulai belajar berenang sejak usia 3 tahun dan telah mengikuti beberapa turnamen renang untuk tim Suriah

Awalnya, dia takut berada di tim pengungsi karena takut orang akan mengira dia akan mendapat kesempatan karena kisah hidupnya.

Baca juga: Pesepeda Jerman dan Atlet Dayung Belanda Mundur dari Olimpiade Tokyo 2020 Setelah Positif Covid-19

Yusra Mardini yang saat ini mewakili tim pengungsi di Olimpiade Tokyo 2020 sebenarnya memulai langkah pertamanya dengan mengikuti Olimpiade di Rio 2016 di ajang renang gaya kupu-kupu 100 meter. 

Siapa sangka, takdirnya adalah berenang di laut Mediterania yang kemudian menjadi karirnya sekarang.

Meski disebut sebagai pengungsi namun Yusra tidak patah semangat namun bangga karena melalui renang ia berhasil selamat dari konflik berkepanjangan di Suriah

Bahkan, Yusra juga mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya dan akan terus melakukan yang terbaik untuk menciptakan kesuksesan.

Tusra Mardini akan terus bermimpi dan sudah menetapkan target baru.

 "Saya ingin mendapatkan paspor Jerman, belajar dan kemudian membuka sekolah renang," katanya dikutip dari DW. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Olimpiade Tokyo 2020

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Vietnam Lockdown, Khawatirkan Penyebaran Virus Corona Delta Makin Meluas

Baca juga: Dua Oknum TNI yang Kawal Selebgram Herlin Kenza Dicopot dari Provost dan Dijatuhi Sanksi

Baca juga: Selain Pergantian Kapolda Aceh, Tujuh Kapolres Jajaran Polda Aceh juga Dimutasi, Ini Daftarnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved