Singkong Beracun
Sampel Singkong Beracun dan Muntahan Korban Dikirim ke Labkesda Banda Aceh dan BPOM
Malam ini, bahan baku makanan dan sisa makanan sudah diambil dikirim ke BPOM. Sementara sisa muntahan dikirim ke LABKESDA Banda Aceh
Penulis: Budi Fatria | Editor: Ansari Hasyim
Melihat kondisi itu, dr Fauzan langsung mengambil tindakan dengan memasang infus dan memasukkan obat secara intravena.
Kemudian dr Fauzan mendampingi langsung korban untuk dirujuk ke RSUD Muyang Kute menggunakan ambulance.
"Dalam perjalanan, saya melihat nadi korban sudah tidak teraba," ujar dr Fauzan.
Karena kondisi korban sudah kritis, dr Fauzan singgah ke Puskesmas Lampahan yang terdekat.
Sesampai di sana, dr Fauzan yang ditemani tiga perawat piket Puskesmas Lampahan mencoba melakukan usaha resusitasi jantung paru (RJP) kepada si anak. Namun, nyawa si anak tetap tidak terselamatkan juga.
Menurut keterangan ayah korban, Julma Salian (33) anaknya bersama 3 adik istrinya pada, Rabu (28/7/2020) sekira pukul 17.00 WIB, menyantap singkong yang mereka bakar di Gubuk kebun.
"Singkong tersebut awalnya mereka goreng, dan sisanya dibakar sama anak-anak," ujarnya.
Menurutnya, singkong goreng juga dimakan oleh istri dan mertuanya. Namun mereka tidak mengalami mutah-mutah.
"Kami juga memakan singkong itu, tapi yang digoreng," sebutnya.
Sedangkan anaknya mengalami muntah-mutah saat tertidur sekira pukul 12.00 WIB.
Lalu, ia melihat adik istrinya yang juga mengalami muntah-muntah.
"Melihat kondisi itu, kami langsung membawa mereka ke Puskesmas Singah Mulo," ungkapnya.
Pantaun Serambinews.com, Plt Bupati Bener Meriah, Dailami, bersama anggota DPRK Bener Meriah, Sofyan, Kabag Prokopim Setdakab Bener Meriah, Ruslan Ramadhan dan didampingi Camat Pintu Rime Gayo, Eddy Iwan Syahputra ikut melihat langsung korban yang sedang dirawat inap di Puskesmas Singah Mulo serta rumah duka di Kampung Negri Antara.
Pada kunjungan itu Plt Bupati, Dailami juga memberikan bantuan dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Dalam perjalanan sempat dirujuk ke Rumah Sakit, Allah berkehendak lain, si anak tidak tertolong," sebut Dailami.