Berita Bener Meriah

Usai Makan Singkong Bakar, Sekeluarga di Bener Meriah Dilarikan ke Puskesmas, Satu Anak Meninggal

Akibat keracunan singkong bakar itu, tiga anak yaitu N (16), RSP (10), dan B (7) hingga kini masih menjalani perawatan medis di Puskesmas tersebut.

Penulis: Budi Fatria | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ BUDI FATRIA
Plt Bupati Bener Meriah, Dailami melihat tiga orang anak yang diduga mengalami keracunan usai makan singkong bakar yang menjalani perawatan medis di Puskesmas Singah Mulo, Bener Meriah, Kamis (29/7/2021). 

Akibat keracunan singkong bakar itu, tiga anak yaitu N (16), RSP (10), dan B (7) hingga kini masih menjalani perawatan medis di Puskesmas tersebut. Sementara, satu orang bocah berinisial DAA (2), meninggal dunia dalam perjalanan saat hendak dirujuk ke RSUD Muyang Kute.

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Satu keluarga di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Kamis (29/7/2021) harus dilarikan ke Puskesmas Singah Mulo sekira pukul 03.00 WIB dinihari, karena diduga keracunan usai menyantap singkong bakar.

Akibat keracunan singkong bakar itu, tiga anak yaitu N (16), RSP (10), dan B (7) hingga kini masih menjalani perawatan medis di Puskesmas tersebut.

Sementara, satu orang bocah berinisial DAA (2), meninggal dunia dalam perjalanan saat hendak dirujuk ke RSUD Muyang Kute.

DAA menghembuskan napas terakhir di Puskesmas Lampahan, sebelum sampai ke RSUD Muyang Kute.

Bocah dua tahun yang meninggal dunia itu, merupakan anak semata wayang dari Julma Salian (33).

Sedangkan, 3 anak lagi yang masih dirawat di Puskesmas Singah Mulo merupakan anak dari Ainun Marziah (43) yang merupakan mertua dari Julma Salian (33).

Baca juga: Satu Keluarga di Sumedang Keracunan Hidangan Buka Puasa, Makan Kangkung Dimasak Campur Oli

Menurut keterangan Kepala Puskesmas Singah Mulo, dr Fauzan kepada Serambinews.com, Kamis (29/7/2021) mengatakan, anak dua tahun yang meninggal itu, saat tiba di Puskesmas dalam kondisi tidak sadarkan diri dan napasnya sesak.

Melihat kondisi itu, dr Fauzan langsung mengambil tindakan dengan memasang inpus dan memasukkan obat secara intravena.

Kemudian, dr Fauzan mendampingi langsung korban untuk di rujuk ke RSUD Muyang Kute menggunakan ambulance.

"Dalam perjalanan, saya melihat nadi korban sudah tidak teraba," ujar dr Fauzan.

Karena kondisi korban sudah kritis, dr Fauzan singgah ke Puskesmas Lampahan yang terdekat. 

Sesampai di sana, dr Fauzan yang ditemani tiga perawat piket Puskesmas Lampahan mencoba melakukan usaha resusitasi jantung paru (RJP) kepada si anak.

Baca juga: Setelah Warga Aceh Timur Keracunan Gas, Mualem Minta BPMA Perketat Pengawasan Perusahaan Migas 

Namun, nyawa si anak sudah tidak terselamatkan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved