Olimpiade Tokyo
Dibalik Suasana Meriah Olimpiade Tokyo, Kasus Virus Corona di Jepang Terus Menanjak
Dibalik suasana meriah Olimpiade Tokyo di Jepang, tak sebanding dengan kasus virus Corona yang terus menanjak dari hari ke hari.
SERAMBINEWS.COM, TOKYO - Dibalik suasana meriah Olimpiade Tokyo di Jepang, tak sebanding dengan kasus virus Corona yang terus menanjak dari hari ke hari.
Lebih dari seminggu sejak pembukaan Olimpiade Tokyo, yang penuh dengan banyak kesulitan.
Khususnya perebutan medali emas tertinggi dari para atlet Jepang telah mengangkat semangat warga Jepang.
Dilansir JapanTimes, Sabtu (31/7/2021), sebagian besar warga masih khawatir tentang penyelenggaraan acara olahraga multinasional di tengah-tengah perhelatan akbar itu.
Dimana jumlah kasus virus Corona harian terus meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Apalagi, hanya sekitar 28% dari jumlah populasi yang memenuhi syarat yang divaksinasi penuh sampai Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Fenomena Menakutkan Menimpa Altet Senam AS, Simone Biles Mundur dari Olimpiade Tokyo
Kota tuan rumah mengkonfirmasi 3.865 infeksi baru, mencapai rekor.untuk hari ketiga berturut-turut dan jumlah satu hari nasional mencapai 10.000 orang untuk pertama kalinya.
Pakar medis mengatakan keadaan darurat Covid-19 yang diumumkan untuk Tokyo pada 12 Juli, meminta restoran untuk tidak menyajikan alkohol.
Tetapi, hampir tidak menghasilkan efek yang diinginkan dalam mencegah tren yang erus meningkat dan memperingatkan rumah sakit sudah berada di bawah tekanan tinggi.
“Tidak ada keraguan membatalkan Olimpiade menjadi cara paling efektif untuk menurunkan jumlah infeksi, walau ada dampak psikologisnya,” kata Kazuhiro Tateda.
Tateda merupakan seorang pakar penyakit menular Jepang yang duduk di subkomite pemerintah untuk tanggapan Covid-19.
“Tetapi jika itu tidak dapat terjadi karena masalah komitmen dan kepercayaan internasional, pemerintah perlu mengambil tindakan yang lebih kuat sebelum terlambat,” kata profesor Universitas Toho itu.
Meskipun kasus Covid-19 baru-baru ini tidak disebabkan oleh dimulainya Olimpiade, suasana perayaan tetap memberi dampak luas.
Baca juga: Gubernur Tiga Prefektur Dekat Olimpiade Tokyo Minta Pemerintah Umumkan Darurat Virus Corona
Ditambah liburan empat hari hingga 25 Juli 2021 dan kedatangan musim liburan musim panas, dapat menyebarkan virus lebih lanjut, katanya.
Publik sangat gembira dengan penampilan kuat para atlet Jepang, yang telah mengumpulkan 17 medali emas sampai Sabtu (31/7/2021) siang.
Melampaui rekor negara itu sebelumnya dengan 16 medali pada Olimpiade Tokyo pada 1964 dan di Athena pada 2004.
Emas diraih oleh saudara judoka Uta dan Hifumi Abe di nomor bawah 52 kilogram putri dan bawah 66 kg putra.
Kemudan, perenang Yui Ohashi di nomor 400 meter dan 200 meter gaya ganti perorangan putri.
Jun Mizutani dan Mima Ito di meja perdana tenis ganda campuran merupakan contoh kemenangan yang telah menjadi berita utama di seluruh 'Negeri Matahari Terbit' itu.
Yuto Horigome (22) dan Momiji Nishiya (13) juga menjadi juara Olimpiade pertama dalam skateboard jalanan pria dan wanita.
Lari yang sukses dari liputan media yang luas telah membantu membangun antusiasme Olimpiade di kalangan muda dan tua.
“Begitu Olimpiade dimulai, saya tergerak oleh bagaimana para atlet melakukan yang terbaik," kata Ritsuko Kakeuchi, yang tinggal di Daerah Koto Tokyo.
Baca juga: Olimpiade Tokyo Picu Ledakan Kasus Virus Corona di Jepang, Catat 9.000 Lebih Kasus Harian
"Saya juga memperhatikan betapa kerasnya penyelenggara telah bekerja untuk mewujudkan Olimpiade ini,” tambahnya.
Kakeuchi, yang berusia 70-an, mengatakan sempat berpikir Olimpiade harus dibatalkan atau ditunda karena pandemi, tetapi sekarang dia senang bahwa pelatihan para atlet tidak sia-sia.
"Dengan mengambil langkah-langkah dasar seperti mengenakan masker, saya pikir itu mungkin untuk mencegah infeksi, jadi saya pikir Olimpiade akan baik-baik saja," harapnya.(*)